Pengaruh Jus Buah Stroberi Terhadap Diskolorasi Gigi Akibat Kopi

Pengaruh Jus Buah Stroberi Terhadap Diskolorasi Gigi Akibat Kopi

Informasi dokumen

Penulis

Lulu Marinda

Sekolah

Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Medan (Nama Universitas diasumsikan berdasarkan lokasi sidang skripsi)

Jurusan Ilmu Konservasi Gigi
Tempat Medan
Jenis dokumen Skripsi
Bahasa Indonesian
Format | PDF
Ukuran 3.62 MB
  • diskolorasi gigi
  • jus buah stroberi
  • bleaching gigi

Ringkasan

I.Efek Samping Bahan Bleaching Gigi dan Alternatif Alami

Bahan-bahan pemutih gigi konvensional, seperti hidrogen peroksida dan karbamid peroksida, seringkali menimbulkan efek samping seperti gigi sensitif dan iritasi mukosa. Penelitian ini mengeksplorasi jus stroberi sebagai alternatif alami untuk pemutihan gigi. Stroberi, yang kaya akan ellagic acid, telah terbukti efektif dalam beberapa penelitian sebelumnya dalam menghilangkan noda pada gigi yang diakibatkan oleh teh hitam. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki efektivitas jus stroberi dalam memutihkan gigi yang ternoda kopi.

1. Masalah Efek Samping Bleaching Gigi Konvensional

Dokumen ini mengawali pembahasan dengan menyoroti masalah efek samping dari penggunaan bahan bleaching gigi konvensional. Disebutkan bahwa gigi sensitif dan iritasi mukosa merupakan efek negatif yang sering muncul setelah penggunaan bahan-bahan tersebut. Hal ini menjadi latar belakang penting mengapa penelitian mencari alternatif yang lebih aman dan efektif. Pernyataan ini menekankan perlunya solusi alternatif untuk mengatasi masalah estetika gigi tanpa mengorbankan kesehatan jaringan mulut. Ketidaknyamanan dan potensi kerusakan yang ditimbulkan oleh metode konvensional mendorong pencarian metode pemutihan gigi yang lebih alami dan minim risiko. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada eksplorasi bahan alami sebagai alternatif yang lebih aman dan efektif untuk memutihkan gigi. Lebih lanjut, penelitian ini meneliti potensi penggunaan bahan alami sebagai solusi yang lebih terjangkau dan ramah terhadap kesehatan gigi dan gusi.

2. Stroberi sebagai Alternatif Pemutihan Gigi Alami

Sebagai solusi alternatif, penelitian ini memperkenalkan buah stroberi sebagai bahan alami untuk pemutihan gigi. Disebutkan bahwa beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan efektivitas stroberi dalam memutihkan gigi yang ternoda oleh teh hitam. Hal ini menjadi dasar pemikiran untuk meneliti lebih lanjut potensi stroberi dalam mengatasi noda gigi yang disebabkan oleh kopi, yang juga merupakan penyebab umum perubahan warna gigi. Penelitian ini berfokus pada jus stroberi sebagai media untuk memutihkan gigi, bukan buah stroberi langsung. Penggunaan jus stroberi dipilih karena kemudahan aplikasinya dan potensi ekstraksi senyawa aktif yang lebih optimal. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hipotesis bahwa jus stroberi mampu memberikan hasil yang efektif dalam memutihkan gigi yang telah terwarnai oleh kopi, sebuah minuman yang umum dikonsumsi dan menjadi faktor penyebab utama perubahan warna gigi.

3. Tujuan Penelitian Membuktikan Efektivitas Jus Stroberi

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan jus buah stroberi dalam memutihkan gigi yang telah mengalami diskolorasi akibat kopi. Penelitian ini ingin membuktikan apakah jus stroberi, sebagai alternatif alami, efektif dalam mengatasi masalah estetika gigi yang disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi kopi. Fokus penelitian diarahkan pada perbandingan efektivitas jus stroberi dengan metode pemutihan konvensional. Ini menunjukkan adanya eksplorasi untuk menemukan solusi pemutihan gigi yang aman dan efektif. Penelitian ini sangat relevan karena kopi merupakan salah satu penyebab utama perubahan warna gigi, dan banyak orang mencari cara yang efektif dan aman untuk memutihkan gigi mereka tanpa mengalami efek samping yang merugikan. Kesimpulannya, penelitian ini secara spesifik ingin mengukur dan membandingkan kemampuan jus stroberi dalam memutihkan gigi yang telah mengalami perubahan warna akibat paparan kopi dalam jangka waktu tertentu.

II.Metode Penelitian Pengaruh Jus Stroberi pada Gigi yang Bernoda Kopi

Sebanyak 27 sampel gigi premolar post-ekstraksi digunakan dalam penelitian ini. Gigi-gigi tersebut direndam dalam larutan kopi selama 12 hari untuk menciptakan noda. Kemudian, sampel dibagi menjadi tiga kelompok: Kelompok A (jus stroberi 100%), Kelompok B (jus stroberi 50%), dan Kelompok C (kontrol positif, menggunakan gel karbamid peroksida 15%). Perubahan warna gigi diukur sebelum dan sesudah perendaman kopi dan perlakuan pemutihan, menggunakan shade guide Vita. Suhu larutan kopi dijaga konsisten pada 40°C selama proses perendaman.

1. Persiapan Sampel Gigi

Penelitian ini menggunakan 27 sampel gigi premolar rahang atas yang telah dicabut karena alasan perawatan ortodonti. Sebelum percobaan, seluruh akar gigi dibersihkan dengan pasta profilaksis menggunakan mikromotor dan bur brush. Langkah penting selanjutnya adalah melindungi akar gigi dengan melapisinya menggunakan cat kuku bening. Hal ini bertujuan untuk mencegah masuknya larutan kopi atau jus stroberi melalui tubulus dentin dan bagian apikal gigi, sehingga hanya enamel gigi yang terpapar perlakuan. Setelah dilapisi cat kuku, warna awal setiap gigi diukur menggunakan shade guide Vita standar oleh dua pengamat yang telah terkalibrasi. Gigi-gigi tersebut kemudian direndam dalam larutan kopi selama 12 hari pada suhu 40°C untuk menciptakan noda kopi pada permukaan enamel, mensimulasikan kondisi gigi yang ternoda akibat konsumsi kopi dalam kehidupan sehari-hari. Proses perendaman kopi ini memastikan bahwa semua sampel gigi memiliki tingkat keparahan noda yang relatif sama sebelum perlakuan pemutihan dimulai.

2. Pembagian Kelompok dan Perlakuan

Setelah perendaman dalam kopi, sampel gigi dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan. Kelompok A terdiri dari 9 gigi yang direndam dalam jus stroberi dengan konsentrasi 100% selama 5 menit setiap 8 jam, diulang selama 2 minggu. Kelompok B juga terdiri dari 9 gigi, namun direndam dalam jus stroberi dengan konsentrasi 50% menggunakan prosedur yang sama dengan kelompok A. Kelompok C bertindak sebagai kontrol positif, yang artinya menggunakan metode pemutihan konvensional. Kelompok ini terdiri dari 9 gigi yang diaplikasikan gel karbamid peroksida 15% selama 2 jam setiap hari selama 2 minggu. Penggunaan konsentrasi 100% dan 50% pada jus stroberi bertujuan untuk membandingkan efektivitas konsentrasi yang berbeda terhadap pemutihan gigi. Perlakuan dilakukan dengan merendam gigi dalam larutan yang sesuai, lalu mencuci dan mengeringkannya sebelum direndam kembali dalam larutan saline. Larutan saline diganti setiap hari untuk memastikan kondisi perendaman yang konsisten dan terhindar dari kontaminasi. Metode ini dirancang untuk mensimulasikan aplikasi pemutihan dalam kondisi yang terkontrol dan terukur.

3. Pengukuran dan Analisis Data

Pengukuran perubahan warna gigi dilakukan tiga kali: sebelum perlakuan, setelah perendaman kopi, dan setelah perlakuan pemutihan (jus stroberi atau karbamid peroksida). Pengukuran menggunakan shade guide Vita standar, yang telah diurutkan berdasarkan nilai value dari warna paling terang hingga paling gelap. Data yang dikumpulkan kemudian disusun berdasarkan kelompok perlakuan dan dihitung tingkat perubahan warnanya. Analisis statistik, khususnya uji Kruskal-Wallis, digunakan untuk membandingkan perbedaan tingkat perubahan warna antar kelompok. Uji Kruskal-Wallis dipilih karena memungkinkan perbandingan data yang mungkin tidak terdistribusi normal. Penggunaan shade guide Vita standar memastikan pengukuran warna yang objektif dan konsisten. Pengukuran tiga kali pada setiap gigi memberikan gambaran lengkap tentang perubahan warna yang terjadi pada setiap tahapan penelitian, sehingga memberikan data yang lebih akurat dan komprehensif.

III.Hasil Penelitian Efektivitas Jus Stroberi sebagai Pemutih Gigi Alami

Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan perbedaan signifikan antara kelompok yang menggunakan jus stroberi (baik konsentrasi 100% maupun 50%) dan kelompok kontrol (karbamid peroksida 15%). Jus stroberi terbukti efektif dalam memutihkan gigi yang ternoda kopi, dengan rata-rata peningkatan warna dua hingga lima tingkat lebih putih setelah dua minggu perlakuan. Namun, kelompok dengan konsentrasi jus stroberi 50% menunjukkan efektivitas yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok 100% dan kelompok kontrol, yang menunjukkan hubungan antara konsentrasi ellagic acid dan efek pemutihan. Penelitian ini menunjukkan potensi jus stroberi sebagai alternatif yang aman dan efektif untuk pemutihan gigi alami, terutama dalam mengatasi noda kopi.

1. Perbandingan Efektivitas Jus Stroberi dan Karbamid Peroksida

Hasil penelitian menunjukkan perbedaan signifikan antara kelompok perlakuan jus stroberi (konsentrasi 100% dan 50%) dan kelompok kontrol (karbamid peroksida 15%). Ini mengindikasikan bahwa jus stroberi efektif dalam memutihkan gigi yang telah ternoda kopi. Rata-rata perubahan warna pada kelompok jus stroberi menunjukkan peningkatan warna dua sampai lima tingkat lebih putih setelah perendaman selama dua minggu. Hasil ini menunjukkan potensi jus stroberi sebagai alternatif pemutih gigi yang efektif, sebanding dengan karbamid peroksida yang merupakan bahan pemutih gigi konvensional. Perbedaan signifikan yang diamati antara kelompok perlakuan jus stroberi dan kelompok kontrol menegaskan hipotesis bahwa jus stroberi memiliki efek pemutihan yang nyata pada gigi yang bernoda kopi. Namun, perlu diingat bahwa penelitian ini dilakukan pada sampel gigi ekstraksi, sehingga hasilnya belum tentu sepenuhnya merepresentasikan kondisi pemutihan gigi pada individu yang masih hidup.

2. Pengaruh Konsentrasi Jus Stroberi terhadap Efek Pemutihan

Hasil penelitian juga menunjukkan perbedaan signifikan antara kelompok jus stroberi 50% dan kelompok kontrol (karbamid peroksida 15%). Perbedaan ini menunjukkan bahwa konsentrasi jus stroberi berpengaruh terhadap efektivitas pemutihan. Kelompok dengan konsentrasi jus stroberi 50% menunjukkan efek pemutihan yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok 100% dan kelompok kontrol. Ini mengindikasikan bahwa konsentrasi ellagic acid, senyawa aktif dalam stroberi yang bertanggung jawab atas pemutihan, berperan penting dalam menentukan tingkat efektivitas. Semakin tinggi konsentrasi jus stroberi, semakin tinggi pula konsentrasi ellagic acid, sehingga potensi pemutihannya lebih besar. Temuan ini menyoroti pentingnya optimasi konsentrasi jus stroberi untuk mencapai hasil pemutihan gigi yang maksimal. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menentukan konsentrasi optimal yang dapat memberikan hasil pemutihan yang efektif tanpa mengurangi keamanan penggunaannya.

3. Efek Pemutihan pada Gigi yang Bernoda Kopi

Sebelum perlakuan pemutihan, semua sampel gigi direndam dalam larutan kopi untuk mensimulasikan noda kopi pada gigi. Setelah perendaman selama 12 hari, rata-rata perubahan warna gigi menunjukkan peningkatan dua hingga tiga tingkat lebih gelap dari warna awal. Setelah perlakuan pemutihan selama dua minggu, kelompok perlakuan jus stroberi menunjukkan pemutihan dengan rata-rata perubahan warna dua sampai lima tingkat lebih putih. Ini menunjukkan bahwa jus stroberi efektif dalam mengurangi noda kopi pada gigi. Penggunaan kopi arabika sebagai sumber noda juga mempertimbangkan aspek realistik kebiasaan konsumsi kopi pada masyarakat. Hasil ini menunjukkan bahwa jus stroberi tidak hanya efektif dalam menghilangkan noda dari teh hitam (seperti yang dibuktikan dalam penelitian sebelumnya), tetapi juga efektif dalam mengatasi noda kopi, yang merupakan jenis noda yang umum dan lebih sulit dihilangkan.

IV.Kesimpulan Jus Stroberi sebagai Alternatif Pemutihan Gigi

Penelitian ini membuktikan bahwa jus stroberi dapat menjadi alternatif yang menjanjikan untuk pemutihan gigi alami. Efektivitasnya dalam menghilangkan noda kopi sebanding dengan bahan pemutih konvensional seperti karbamid peroksida, tetapi dengan potensi efek samping yang lebih rendah. Konsentrasi jus stroberi berpengaruh pada tingkat efektivitas pemutihan. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengoptimalkan konsentrasi dan metode aplikasi untuk mencapai hasil terbaik. Kata kunci: pemutihan gigi alami, jus stroberi, ellagic acid, noda kopi, efek samping bleaching gigi.

1. Efektivitas Jus Stroberi sebagai Pemutih Gigi Alami

Kesimpulan utama penelitian ini adalah jus stroberi terbukti efektif sebagai pemutih gigi alami. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan perbedaan signifikan antara kelompok yang menggunakan jus stroberi (baik konsentrasi 100% maupun 50%) dan kelompok kontrol (karbamid peroksida 15%). Ini menunjukkan bahwa jus stroberi mampu memutihkan gigi yang telah ternoda kopi, dengan rata-rata peningkatan warna dua sampai lima tingkat lebih putih setelah dua minggu perlakuan. Efektivitas ini sebanding dengan pemutih gigi konvensional, karbamid peroksida, membuktikan potensi stroberi sebagai alternatif yang aman dan efektif. Temuan ini mendukung penggunaan jus stroberi sebagai solusi alami untuk mengatasi masalah estetika gigi yang disebabkan oleh konsumsi kopi, kebiasaan yang umum dijumpai dalam masyarakat. Meskipun efektif, perlu diingat bahwa penelitian ini dilakukan pada sampel gigi ekstraksi, yang mungkin berbeda dengan kondisi gigi pada individu yang masih hidup.

2. Pengaruh Konsentrasi dan Ellagic Acid

Penelitian ini juga menyoroti pentingnya konsentrasi jus stroberi dalam menentukan efektivitas pemutihan. Perbedaan signifikan ditemukan antara kelompok jus stroberi 50% dan kelompok kontrol. Kelompok dengan konsentrasi 50% menunjukkan efektivitas pemutihan yang lebih rendah. Ini menunjukkan hubungan antara konsentrasi ellagic acid, senyawa aktif dalam stroberi, dan tingkat pemutihan. Konsentrasi ellagic acid yang lebih tinggi pada jus stroberi 100% berkontribusi pada efek pemutihan yang lebih optimal. Temuan ini menyarankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk menentukan konsentrasi ellagic acid yang ideal untuk mencapai hasil pemutihan yang maksimal dan aman. Memahami hubungan antara konsentrasi dan efektivitas ini penting untuk pengembangan produk pemutih gigi alami berbasis stroberi yang efektif dan efisien.

3. Rekomendasi dan Penelitian Lebih Lanjut

Berdasarkan hasil penelitian, jus stroberi dapat menjadi alternatif yang menjanjikan untuk pemutihan gigi alami, khususnya untuk mengatasi noda kopi. Namun, penelitian ini masih terbatas pada sampel gigi ekstraksi dan perlu diulangi pada subjek manusia untuk validasi lebih lanjut. Penelitian selanjutnya juga perlu memfokuskan pada penentuan konsentrasi optimal jus stroberi untuk mencapai efektivitas maksimal dan keamanan penggunaan. Selain itu, perlu dikaji mekanisme kerja ellagic acid dalam proses pemutihan gigi secara lebih mendalam. Dengan demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini dan mengembangkan metode aplikasi yang lebih praktis dan efektif untuk penggunaan sehari-hari. Penelitian ini memberikan dasar yang kuat untuk pengembangan produk pemutih gigi alami yang aman dan efektif berbasis stroberi.