
Pengaruh Ekstrak Cacing Tanah Lumbricus rubellus terhadap Kanker Esofagus
Informasi dokumen
Bahasa | Indonesian |
Jumlah halaman | 35 |
Format | |
Ukuran | 320.50 KB |
- kanker esofagus
- ekstrak cacing tanah
- kemopreventif
Ringkasan
I.Kanker Esofagus dan Pencegahannya
Kanker esofagus merupakan keganasan dengan prognosa yang buruk. Agen karsinogenik DMBA dapat menyebabkan inflamasi pada epitel esofagus. Cacing tanah Lumbricus rubellus memiliki kandungan polifenol yang bersifat antiinflamasi dan antioksidan sehingga berpotensi sebagai agen pencegah kanker esofagus.
1. Karsinoma Esofagus
Kanker esofagus merupakan tumor ganas dengan tingkat keganasan tinggi dan prognosis yang buruk. Angka kematian akibat kanker esofagus sangat tinggi, yaitu sekitar 90%, menjadikannya sebagai salah satu kanker dengan tingkat kematian tertinggi.
2. Faktor Risiko Kanker Esofagus
Faktor risiko kanker esofagus meliputi: - Gaya hidup (merokok, konsumsi alkohol berlebihan) - Infeksi kronis (seperti infeksi Helicobacter pylori) - Paparan bahan kimia (seperti asbes, benzena) - Kontaminasi makanan - Diet tidak sehat
3. Ekstrak Cacing Tanah Lumbricus rubellus sebagai Agen Kemopreventif
Ekstrak cacing tanah Lumbricus rubellus memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi karena mengandung enzim polifenolik, yaitu polifenol oksidase. Studi menunjukkan bahwa ekstrak cacing tanah ini dapat membantu mencegah kanker esofagus.
II.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pemberian ekstrak cacing tanah Lumbricus rubellus terhadap pertanda inflamasi kronik dan kadar enzim SOD esofagus tikus wistar jantan yang diinduksi DMBA.
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak cacing Lumbricus rubellus secara peroral terhadap pertanda inflamasi kronis mukosa esofagus dan perubahan kadar enzim superoksida dismutase (SOD) esofagus yang di induksi DMBA.
III.Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain kontrol kelompok post test only dengan lima kelompok tikus wistar: kelompok kontrol, kelompok induksi DMBA, dan kelompok induksi DMBA dengan pemberian ekstrak cacing tanah dengan dosis yang berbeda. Sampel dianalisis menggunakan uji ANOVA satu arah, uji Post Hoc Tukey-HSD, dan uji korelasi Pearson.
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental post test only control group design, dengan lima kelompok perlakuan:
- Kelompok 1: Kontrol tanpa perlakuan
- Kelompok 2: Diinduksi dengan DMBA
- Kelompok 3: Diinduksi dengan DMBA dan ekstrak cacing tanah 150 mg/kgBB
- Kelompok 4: Diinduksi dengan DMBA dan ekstrak cacing tanah 300 mg/kgBB
- Kelompok 5: Diinduksi dengan DMBA dan ekstrak cacing tanah 600 mg/kgBB
Setelah diinduksi, dilakukan pengumpulan data jumlah sel mononuklear dan kadar enzim SOD pada jaringan esofagus tikus.
IV.Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada kadar enzim SOD dan jumlah sel MN esofagus tikus akibat pemberian ekstrak cacing tanah Lumbricus rubellus. Hal ini disebabkan oleh kandungan polifenol dalam ekstrak cacing tanah yang dapat menurunkan jumlah sel MN dan meningkatkan kadar enzim SOD.
1. Kadar Enzim SOD
Pemberian ekstrak cacing tanah Lumbricus rubellus terbukti meningkatkan kadar enzim SOD pada esofagus tikus yang diinduksi DMBA. Peningkatan kadar SOD ini disebabkan oleh adanya senyawa polifenol dalam ekstrak cacing tanah yang mampu menginduksi enzim SOD endogen dan menghambat enzim COX2.
2. Jumlah Sel MN
Ekstrak cacing tanah Lumbricus rubellus juga terbukti menurunkan jumlah sel MN (Mononuclear cell) pada esofagus tikus yang diinduksi DMBA. Penurunan jumlah sel MN ini menunjukkan efek anti-inflamasi dari ekstrak cacing tanah tersebut.
V.Kesimpulan
Ekstrak cacing tanah Lumbricus rubellus dapat digunakan sebagai agen pencegah kanker esofagus dengan cara menurunkan jumlah sel inflamasi dan meningkatkan kadar enzim SOD.
1. Kesimpulan
Pemberian ekstrak cacing tanah (Lumbricus rubellus) dapat menurunkan jumlah sel MN dan meningkatkan kadar enzim SOD dengan menginduksi enzim SOD endogen dan menghambat COX2.