
Hubungan Keterbukaan ODHA dan Tindakan Pencegahan Penularan HIV/AIDS
Document information
authors | Alfian Hari Gunawan |
school | Universitas Muhammadiyah Malang |
major | Nursing |
year | 2014 |
city | Malang |
language | Malay |
pages | 39 |
format | |
size | 500.79 KB |
- HIV/AIDS
- Keterbukaan ODHA
- Pencegahan Penularan
summary
I.Abstrak
Latar Belakang: Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) telah menjadi masalah internasional karena peningkatan jumlah pasien dalam waktu singkat hingga banyak negara terdampak. Di Indonesia, jumlah infeksi baru HIV/AIDS meningkat setiap tahun, disebabkan banyaknya Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) yang memiliki perilaku berisiko menularkan HIV kepada orang lain. Pengungkapan merupakan salah satu faktor yang diketahui memengaruhi praktik pencegahan penularan HIV/AIDS oleh ODHA. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan keterbukaan ODHA pada pasangan dengan tindakan pencegahan penularan HIV/AIDS (melalui seks aman dan PMTCT) pada keluarga oleh ODHA. Desain Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan potong lintang, dan analisis data menggunakan uji chi-square.
II.Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ODHA (80,0%) telah terbuka mengenai status HIV mereka kepada pasangan. Praktik pencegahan penularan HIV/AIDS melalui seks aman dan PMTCT juga dilakukan oleh sebagian besar ODHA (90,0%). Analisis statistik menggunakan uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keterbukaan ODHA pada pasangan dengan tindakan pencegahan penularan HIV/AIDS (p-value < 0,05). ODHA yang terbuka kepada pasangan cenderung lebih banyak melakukan praktik pencegahan penularan HIV/AIDS melalui seks aman dan PMTCT dibandingkan dengan ODHA yang tidak terbuka.
III.Kesimpulan
Keterbukaan ODHA pada pasangan memiliki hubungan yang signifikan dengan tindakan pencegahan penularan HIV/AIDS melalui seks aman dan PMTCT pada keluarga oleh ODHA. ODHA yang terbuka kepada pasangan cenderung lebih banyak melakukan praktik pencegahan penularan HIV/AIDS dibandingkan dengan ODHA yang tidak terbuka. Hal ini menunjukkan bahwa keterbukaan ODHA kepada pasangan dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan praktik pencegahan penularan HIV/AIDS pada keluarga yang dilakukan oleh ODHA.
IV.Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disarankan agar ODHA dapat lebih terbuka kepada pasangan mengenai status HIV mereka. Selain itu, diperlukan edukasi dan konseling yang lebih intensif kepada ODHA dan pasangannya mengenai pentingnya praktik pencegahan penularan HIV/AIDS melalui seks aman dan PMTCT untuk mencegah penularan HIV/AIDS pada keluarga.