
Hubungan Antara Self Efficacy dan Tingkat Depresi di Kalangan Santri
Document information
author | Mohammad Lukman Hakim Ibrahim |
school | Program Studi Ilmu Keperawatan |
major | Keperawatan |
Topic | Hubungan Antara Self Efficacy Terhadap Tingkat Depresi Pada Santri Pondok Pesantren Al-Inayah Purwosari |
document_type | Skripsi |
year | 2016 |
place | Malang |
language | Malay |
pages | 33 |
format | |
size | 627.00 KB |
- Self Efficacy
- Depresi
- Santri
summary
I.Pendahuluan
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara self efficacy dan tingkat depresi pada santri Pondok Pesantren Al-Inayah Purwosari. Self efficacy merupakan kepercayaan individu terhadap kemampuannya dalam melaksanakan tugas dan mencapai tujuan, sedangkan depresi adalah gangguan mood yang ditandai dengan perasaan sedih, putus asa, dan kehilangan minat. Pendidikan di pondok pesantren yang bersifat mengikat seringkali menimbulkan masalah bagi santri, terutama mereka yang sedang dalam tahap perkembangan psikologis remaja dan kesulitan melaksanakan tugas yang mengikat.
II.Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan sampel sebanyak 99 santri Pondok Pesantren Al-Inayah Purwosari yang diambil dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan skala self efficacy dan skala depresi. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman.
III.Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas santri memiliki self efficacy sedang, sedangkan tingkat depresi mayoritas berada pada tingkat normal. Analisis korelasi Spearman menunjukkan hubungan yang negatif antara self efficacy dan tingkat depresi (p value = 0,000 < α = 0,05), artinya semakin tinggi self efficacy, semakin rendah tingkat depresi.
IV.Diskusi
Self efficacy yang dimiliki santri akan menentukan tingkat depresi selanjutnya. Kepemilikan self efficacy dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti pengalaman orang lain, bujukan verbal, dan kondisi emosional individu. Self efficacy yang tinggi akan menunjukkan individu yang memiliki kebahagiaan, rasa optimis, dan percaya diri dalam hidupnya, sedangkan individu dengan self efficacy yang rendah akan menunjukkan tanda dan gejala kecemasan, stres, bahkan depresi.
V.Simpulan
Studi ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara self efficacy dan tingkat depresi pada santri Pondok Pesantren Al-Inayah Purwosari. Artinya, semakin tinggi self efficacy yang dimiliki santri, maka semakin rendah tingkat depresi yang dialami. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi untuk meningkatkan self efficacy perlu dilakukan guna mencegah dan mengatasi depresi pada santri pondok pesantren.