
Efektivitas Promosi Kesehatan dalam Mengurangi Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus
Document information
author | Rokhimatul Inayah |
school | Universitas Muhammadiyah Malang |
major | Program Studi Ilmu Keperawatan |
year | 2012 |
place | Malang |
document_type | Skripsi |
language | Malay |
pages | 32 |
format | |
size | 1.01 MB |
- Promosi Kesehatan
- Diabetes Mellitus
- Kecemasan
summary
I.Promosi Kesehatan dengan Model Community as Partner
Promosi kesehatan dengan pendekatan model Community as Partner (CAP) terbukti efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan pada penderita diabetes melitus di Kelurahan Dinoyo Malang. CAP meningkatkan pemahaman, keterampilan, dan dukungan masyarakat dalam mengelola diabetes, sehingga mengendalikan kecemasan yang sering menyertainya.
1. Promosi Kesehatan dengan Model Community as Partner
Promosi kesehatan dengan model Community as Partner merupakan pendekatan promosi kesehatan yang melibatkan masyarakat sebagai mitra setara dalam perencanaan, implementasi, dan evaluasi program promosi kesehatan. Pendekatan ini mengakui bahwa masyarakat memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesehatan mereka sendiri.
2. Prinsip Model Community as Partner
Model Community as Partner mengusung beberapa prinsip penting, seperti: 1. Kemitraan: masyarakat dan penyedia layanan kesehatan bekerja sama sebagai mitra setara. 2. Pemberdayaan: masyarakat diberdayakan untuk mengidentifikasi kebutuhan kesehatan mereka dan mengembangkan solusi sendiri. 3. Advokasi: masyarakat didukung dalam mengadvokasi perubahan kebijakan dan lingkungan yang mendukung kesehatan. 4. Kolaborasi: semua pemangku kepentingan terkait, seperti pemerintah, organisasi masyarakat, dan institusi kesehatan, berkolaborasi untuk mencapai tujuan kesehatan bersama.
3. Manfaat Model Community as Partner
Pendekatan Community as Partner menawarkan sejumlah manfaat, antara lain: 1. Meningkatkan kepemilikan masyarakat: masyarakat lebih terlibat dan bertanggung jawab terhadap kesehatan mereka. 2. Meningkatkan keberlanjutan: program promosi kesehatan lebih berkelanjutan karena didasarkan pada kebutuhan dan sumber daya masyarakat. 3. Meningkatkan efektivitas: program promosi kesehatan lebih efektif karena mempertimbangkan konteks dan kebutuhan spesifik masyarakat.
II.Latar Belakang
Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang sering disertai dengan kecemasan. Kecemasan berdampak negatif pada pengelolaan diabetes dan kualitas hidup penderita. Promosi kesehatan yang efektif sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini.
1. Latar Belakang
Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit kronis yang prevalensinya terus meningkat. Pada penderita diabetes melitus, kecemasan merupakan salah satu komplikasi yang sering terjadi. Kecemasan yang tidak terkontrol dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental penderita.
III.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas promosi kesehatan dengan pendekatan CAP dalam menurunkan tingkat kecemasan pada penderita diabetes melitus di Kelurahan Dinoyo Malang.
IV.Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperimental nonequivalent control group design dengan pre-test dan post-test. Kelompok intervensi menerima promosi kesehatan dengan pendekatan CAP, sedangkan kelompok kontrol menerima promosi kesehatan konvensional. Tingkat kecemasan diukur menggunakan State-Trait Anxiety Inventory (STAI).
V.Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi kesehatan dengan pendekatan CAP efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan pada penderita diabetes melitus. Kelompok intervensi mengalami penurunan tingkat kecemasan yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol.
VI.Kesimpulan
Promosi kesehatan dengan pendekatan CAP dapat menjadi salah satu strategi yang efektif untuk menurunkan tingkat kecemasan pada penderita diabetes melitus. Pendekatan ini melibatkan masyarakat sebagai mitra dalam pengelolaan kesehatan mereka, sehingga meningkatkan kemampuan mereka dalam mengendalikan diabetes dan mengurangi kecemasan.