Asuhan Keperawatan pada Ny. P: Fokus pada Kebutuhan Dasar Nutrisi

Asuhan Keperawatan pada Ny. P: Fokus pada Kebutuhan Dasar Nutrisi

Informasi dokumen

Sekolah

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara

Jurusan D-III Keperawatan
Tempat Medan
Jenis dokumen Karya Tulis Ilmiah (untuk menyelesaikan Program Studi D-III Keperawatan)
Bahasa Indonesian
Format | PDF
Ukuran 2.94 MB
  • Asuhan Keperawatan
  • Kebutuhan Dasar Nutrisi
  • Pendidikan Keperawatan

Ringkasan

I.Latar Belakang dan Tujuan Studi Kasus Asuhan Keperawatan

Studi kasus ini membahas Asuhan Keperawatan pada Ny. P dengan prioritas masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi di Ruang RA1 RSUP H. Adam Malik Medan. Tujuan utamanya adalah melakukan Asuhan Keperawatan yang komprehensif dan profesional pada klien dengan masalah malnutrisi. Studi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan aplikasi praktis Asuhan Keperawatan terkait Kebutuhan Dasar Nutrisi, memberikan kontribusi bagi pendidikan keperawatan, dan mengoptimalkan praktik keperawatan dalam menangani masalah malnutrisi.

1. Latar Belakang Studi Kasus Asuhan Keperawatan

Bagian latar belakang menjelaskan bahwa karya tulis ilmiah ini membahas asuhan keperawatan pada Ny. P, dengan fokus pada masalah kebutuhan dasar nutrisi. Karya tulis ini merupakan salah satu syarat kelulusan program DIII Keperawatan di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara, Medan. Penulis mengakui keterbatasan wawasan dan pengalaman, namun telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan laporan asuhan keperawatan ini. Meskipun demikian, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna dan mengharapkan saran yang membangun untuk perbaikan. Diuraikan juga definisi kebutuhan nutrisi menurut Tarwoto Wartonah (2006) sebagai ilmu tentang makanan, zat gizi, dan zat lain yang berkaitan dengan kesehatan dan penyakit, meliputi proses penerimaan, penggunaan, dan pengeluaran zat-zat tersebut dalam tubuh. Lebih lanjut dijelaskan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow (dalam Potter dan Perry, 2009), yang menempatkan kebutuhan fisiologis seperti udara, air, dan makanan sebagai kebutuhan paling dasar. Penjelasan tentang nutrien esensial seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air juga dijabarkan berdasarkan Asmadi (2008), menekankan pentingnya asupan nutrisi yang adekuat untuk fungsi tubuh yang optimal.

2. Tujuan Umum dan Khusus Studi Kasus Asuhan Keperawatan

Tujuan umum dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan prioritas masalah kebutuhan dasar nutrisi yang dirawat di ruang RA1 RSUP H. Adam Malik Medan. Tujuan khusus meliputi: melakukan asuhan keperawatan secara komprehensif dan profesional kepada klien dengan prioritas masalah kebutuhan dasar nutrisi di ruang RA1 RSUP H. Adam Malik Medan, mengaplikasikan komunikasi efektif selama memberikan asuhan keperawatan, dan mendokumentasikan asuhan keperawatan klien dalam bentuk karya tulis ilmiah. Tujuan penulisan ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman penulis dalam membuat asuhan keperawatan yang sistematis dan sesuai dengan konsep keperawatan. Manfaat karya tulis ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan pendidikan keperawatan dan pengembangan ilmu keperawatan, serta mengoptimalkan peran perawat dalam memberikan pelayanan terhadap kebutuhan dasar nutrisi untuk mencegah masalah nutrisi yang lebih buruk.

II.Pengkajian dan Diagnosa Keperawatan

Pengkajian meliputi riwayat keperawatan, diet, faktor-faktor yang memengaruhi asupan nutrisi, dan pemeriksaan fisik. Hasil pengkajian menunjukkan malnutrisi pada klien, ditandai dengan kelemahan dan penurunan berat badan. Diagnosa keperawatan prioritas adalah perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan nutrisi yang tidak adekuat. Data subyektif dan obyektif digunakan untuk menentukan diagnosa keperawatan terkait Kebutuhan Dasar Nutrisi.

1. Proses Pengkajian

Pengkajian dalam studi kasus ini meliputi pengkajian khusus seperti riwayat keperawatan dan diet, faktor-faktor yang memengaruhi diet, dan pengkajian fisik secara umum. Pengkajian fisik mencakup pengkajian keadaan umum (kelemahan, tingkat kesadaran, tanda vital), keadaan kulit (kasar, kering, bersisik), keadaan kepala (rambut, sclera, hidung, gigi), keadaan dada (hipertensi, frekuensi napas), keadaan perut (permukaan perut, vena, peristaltik usus, pembesaran hati atau limfe), dan keadaan ekstremitas (edema, pergerakan, lingkar lengan, massa otot). Aspek psikologis juga dikaji, meliputi persepsi klien tentang diet, postur tubuh, konsep diri, dan respons terhadap stres. Informasi tentang pola makan dan minum, pola eliminasi, dan pola kegiatan sehari-hari klien juga dikumpulkan. Fungsi motorik dan refleks klien juga diperiksa. Data yang dikumpulkan berupa data subyektif dan obyektif untuk dianalisis lebih lanjut dalam menentukan diagnosa keperawatan. Informasi tambahan yang dikumpulkan juga meliputi tingkat simetris otot dan adanya edema pada ekstremitas. Kondisi motorik klien serta refleks (bisep, trisep, patelar, tendon achiles) juga diamati.

2. Rumusan Masalah dan Diagnosa Keperawatan

Setelah pengkajian, dirumuskan masalah keperawatan terkait nutrisi. Masalah-masalah tersebut meliputi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan mual/muntah, gangguan intake makanan, kesulitan mengunyah atau menelan, efek pengobatan, dan penyakit kronis. Selain itu, terdapat juga masalah perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan kelebihan intake. Diagnosa keperawatan prioritas adalah perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan nutrisi yang tidak adekuat, ditandai dengan klien terlihat lemas dan penurunan berat badan (BB). Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh juga dihubungkan dengan meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan mencerna akibat penyakit infeksi, luka bakar, atau kanker, serta penurunan nafsu makan. Penurunan absorpsi nutrisi akibat penyakit kronis atau intoleransi laktosa dan penurunan nafsu makan juga menjadi faktor yang dipertimbangkan.

III.Masalah Kebutuhan Nutrisi dan Faktor Faktor yang Mempengaruhi

Dokumen ini mengidentifikasi berbagai masalah Kebutuhan Nutrisi, termasuk kekurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas, dan malnutrisi. Faktor-faktor yang berpengaruh meliputi aspek biologis (usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan), psikologis (persepsi klien terhadap diet, respons terhadap stres), sosial ekonomi (status ekonomi), dan kebiasaan makan. Pentingnya pengetahuan gizi yang baik untuk mencegah malnutrisi juga ditekankan.

1. Jenis jenis Gangguan Kebutuhan Nutrisi

Dokumen ini mengidentifikasi berbagai gangguan kebutuhan nutrisi, meliputi kekurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung koroner, kanker, dan anoreksia nervosa. Malnutrisi dijelaskan sebagai masalah kekurangan zat gizi pada tingkat seluler, ditandai dengan berat badan rendah meskipun asupan makanan cukup atau kurang, kelemahan otot, penurunan energi, dan pucat pada kulit, membran mukosa, dan konjungtiva. Penyakit jantung koroner dikaitkan dengan peningkatan kolesterol darah dan merokok, sering disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat dan obesitas. Obesitas didefinisikan sebagai peningkatan berat badan lebih dari 20% berat badan normal, akibat kelebihan asupan kalori dan penurunan penggunaan kalori. Hipertensi juga dihubungkan dengan masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi, seperti obesitas, asupan kalsium dan natrium yang berlebihan, serta gaya hidup yang tidak sehat. Penjelasan lebih lanjut mengenai kekurangan nutrisi meliputi menurunnya nafsu makan, peningkatan kebutuhan kalori dan kesulitan mencerna akibat penyakit infeksi, luka bakar, atau kanker, serta penurunan absorpsi nutrisi akibat penyakit kronis atau intoleransi laktosa. Sedangkan kelebihan nutrisi dijelaskan sebagai kondisi dengan risiko peningkatan berat badan akibat asupan yang melebihi kebutuhan metabolisme, ditandai dengan berat badan di bawah normal, tinggi badan di bawah ideal, lingkar lengan atas kurang dari standar, kelemahan, dan nyeri tekan pada otot.

2. Faktor faktor yang Memengaruhi Kebutuhan Nutrisi

Beberapa faktor yang memengaruhi kebutuhan nutrisi dibahas dalam dokumen ini, antara lain: pengetahuan tentang manfaat makanan bergizi, jenis kelamin (tingkat BMR dan persentase lemak tubuh berbeda antara laki-laki dan perempuan), tinggi dan berat badan (untuk menentukan status gizi ideal), status ekonomi (masyarakat dengan ekonomi tinggi cenderung mampu memenuhi kebutuhan gizi keluarga), kebiasaan (pantangan makan tertentu atau kebiasaan mengonsumsi makanan tertentu secara berlebihan, misalnya junk food), dan prasangka (misalnya, prasangka negatif terhadap tempe yang dianggap dapat menurunkan derajat sosial). Aspek biologis lainnya yang dibahas adalah usia, di mana kebutuhan nutrisi sangat besar pada masa pertumbuhan dan berbeda dengan masa lansia. Faktor psikologis juga dipertimbangkan, meliputi persepsi klien tentang diet, postur tubuh, konsep diri, dan respons terhadap stres (makan berlebihan atau malas makan). Sekresi berlebihan melalui latihan fisik, muntah, diare, ketidakcukupan absorpsi akibat efek samping obat, dan kesulitan mengunyah juga disebut sebagai faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan.

IV.Kesimpulan dan Saran

Kesimpulannya, Kebutuhan Dasar Nutrisi sangat penting untuk kesehatan dan pemulihan. Studi kasus ini menunjukkan pentingnya Asuhan Keperawatan yang komprehensif dalam menangani masalah malnutrisi. Sarannya, peran perawat perlu dioptimalkan dalam memberikan pelayanan terkait Kebutuhan Dasar Nutrisi untuk mencegah masalah nutrisi yang lebih serius. Penelitian lebih lanjut tentang malnutrisi dan Asuhan Keperawatan di RSUP H. Adam Malik Medan direkomendasikan.

1. Kesimpulan Studi Kasus

Kesimpulan dari studi kasus ini menekankan pentingnya nutrisi sebagai zat kimia organik dan anorganik yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi optimal. Nutrisi berperan penting dalam kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan perbaikan jaringan yang rusak. Dalam pengelolaan kasus Ny. P, ditemukan dua masalah keperawatan utama: perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan intoleransi aktivitas. Diagnosa prioritas adalah perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan masukan nutrisi yang tidak adekuat, ditandai dengan klien terlihat lemas dan penurunan berat badan. Nutrisi merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh, yang terdiri dari enam kategori zat makanan yaitu air, karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Ketidakcukupan asupan nutrisi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penurunan nafsu makan, peningkatan kebutuhan kalori, kesulitan mencerna, penurunan absorpsi nutrisi, dan efek samping obat. Pemahaman yang komprehensif tentang nutrisi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya sangat penting dalam memberikan asuhan keperawatan yang efektif.

2. Saran untuk Praktik dan Pendidikan Keperawatan

Saran yang diberikan menekankan pentingnya optimalisasi peran perawat dalam memberikan pelayanan terhadap kebutuhan dasar nutrisi untuk mencegah masalah nutrisi yang lebih buruk. Hasil karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan pendidikan keperawatan dan pengembangan ilmu keperawatan. Lebih lanjut, diharapkan agar asuhan keperawatan terhadap masalah kebutuhan dasar nutrisi dapat dilakukan secara sistematis dan sesuai dengan konsep keperawatan yang berlaku. Hal ini menunjukkan pentingnya pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan nutrisi dan penerapan asuhan keperawatan yang tepat dalam praktik klinik. Dengan demikian, diharapkan dapat mencegah munculnya masalah-masalah yang lebih serius terkait dengan nutrisi.

V. Adam Malik Medan

Studi kasus dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan. Meskipun nama dosen pembimbing dan penguji disebutkan, informasi lebih detail tentang rumah sakit tidak dijelaskan dalam dokumen ini. Informasi tambahan seperti kapasitas rumah sakit, layanan khusus nutrisi, atau program pencegahan malnutrisi mungkin perlu dicari dari sumber lain.

1. Lokasi Studi Kasus RSUP H. Adam Malik Medan

Studi kasus ini dilakukan di Ruang RA1 RSUP H. Adam Malik Medan. Dokumen ini tidak memberikan informasi tambahan mengenai RSUP H. Adam Malik Medan selain lokasi studi kasus. Tidak ada detail mengenai kapasitas rumah sakit, layanan khusus nutrisi, atau program pencegahan malnutrisi yang disebutkan dalam dokumen ini. Informasi lebih lanjut mengenai rumah sakit ini, seperti sejarah, layanan kesehatan yang tersedia, dan data statistik pasien, perlu dicari dari sumber lain. Hanya disebutkan bahwa penelitian dilakukan di ruang RA1, tanpa penjelasan lebih lanjut mengenai karakteristik ruangan tersebut atau jenis pasien yang dirawat di ruang tersebut. Nama rumah sakit ini, RSUP H. Adam Malik Medan, hanya berfungsi sebagai lokasi studi kasus dan tidak ada analisis lebih detail tentang peran rumah sakit dalam konteks studi ini.