
Analisis Tipe Pengambilan Keputusan Membeli dan Technographics pada Konsumen Perangkat Teknologi
Informasi dokumen
Penulis | Nindya Safira |
instructor | Eka Danta Jaya Ginting, M.A., Psikolog |
Sekolah | Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara |
Jurusan | Psikologi |
Tempat | Medan |
Jenis dokumen | Skripsi |
Bahasa | Indonesian |
Format | |
Ukuran | 3.88 MB |
- Pengambilan Keputusan Membeli
- Technographics
- Gaya Hidup Konsumen
Ringkasan
I.Latar Belakang Penelitian Pengambilan Keputusan Membeli Perangkat Teknologi di Medan
Penelitian ini meneliti tipe pengambilan keputusan membeli dan Technographics konsumen perangkat teknologi di Medan. Banyaknya pilihan perangkat teknologi di pasaran mendorong penelitian ini untuk memahami bagaimana konsumen di Medan, khususnya, membuat keputusan pembelian. Keyword terkait: pengambilan keputusan membeli, Technographics, perangkat teknologi, Medan, konsumen.
1. Perkembangan Teknologi dan Perilaku Konsumen
Bagian ini menjelaskan konteks penelitian dengan menjabarkan pesatnya perkembangan teknologi sejak dekade 1980-an, yang ditandai dengan tiga arah utama: perbaikan aplikasi yang ada (lebih cepat, lebih murah), ekspansi ke aplikasi baru (dari pabrik hingga rantai pasokan), dan kustomisasi teknologi. Acemoglu (1998) di sini menekankan pengaruh ukuran pasar terhadap arah perubahan teknologi, yang menyebabkan inovasi pesat dan bertambahnya perangkat teknologi dengan berbagai fungsi. Disebutkan pula bahwa kepemilikan dan penggunaan perangkat teknologi sudah menjadi hal umum di berbagai kalangan, termasuk di kalangan anak muda yang menunjukkan preferensi pada perangkat dengan fitur yang semakin canggih, seperti handphone dengan akses internet (Hundley & Shyles, 2010). Survei iPass Global Mobile Workforce (2011) juga menunjukkan tingginya kepemilikan smartphone dan penggunaannya untuk bekerja di kalangan pekerja aktif. Hal ini menggambarkan kebutuhan konsumen akan perangkat teknologi yang semakin meningkat dan kompleks, yang menjadi landasan penelitian tentang pengambilan keputusan pembelian perangkat teknologi.
2. Proses Pengambilan Keputusan Membeli
Bagian ini memaparkan tahapan proses pengambilan keputusan membeli menurut Hawkins, Mothersbaugh, dan Best (2007), yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif sebelum pembelian, pembelian, dan evaluasi pasca pembelian. Schiffman & Kanuk (2004) menambahkan bahwa tahapan ini menentukan tipe pengambilan keputusan. Engel, Blackwell, dan Miniard (1995) mengklasifikasikan faktor-faktor yang memengaruhi pengambilan keputusan menjadi faktor eksternal (kebudayaan, kelas sosial, dll.) dan internal (motivasi, gaya hidup, dll.). Selanjutnya, Hawkins, Mothersbaugh, dan Best (2007) mengategorikan tipe pengambilan keputusan membeli menjadi tiga: diperluas (evaluasi intensif dan banyak alternatif), terbatas (sedikit alternatif dan evaluasi), dan nominal (pencarian informasi internal minimal dan evaluasi terbatas). Definisi gaya hidup menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (1995) serta Kotler & Keller (2006) juga diuraikan, menekankan pola hidup seseorang dalam menghabiskan waktu dan uang yang berpengaruh pada keputusan pembelian. Hawkins, Mothersbaugh, dan Best (2007) menjelaskan Technographics sebagai pengelompokan gaya hidup berdasarkan penggunaan teknologi dan aktivitas terkait, yang didefinisikan berdasarkan tiga aspek: sikap terhadap teknologi, kekuatan ekonomi, dan motivasi primer (Rubin & Bluestein, 1999).
3. Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
Berangkat dari peningkatan jumlah perangkat teknologi dan kompleksitas pengambilan keputusan pembelian, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tipe pengambilan keputusan membeli dan tipe Technographics yang dianut konsumen perangkat teknologi di Medan. Penelitian ini difokuskan pada bagaimana gaya hidup, yang direpresentasikan oleh Technographics, memengaruhi proses pengambilan keputusan membeli. Perbedaan gaya hidup, meskipun berasal dari latar belakang yang sama (budaya, kelas sosial, pekerjaan), mengarah pada perbedaan dalam proses pengambilan keputusan (Kotler dkk, 2006). Penelitian ini ingin menjawab pertanyaan mengenai bagaimana karakteristik pengambilan keputusan membeli konsumen di Medan dan bagaimana profil Technographics mereka.
II.Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif untuk mendeskripsikan tipe pengambilan keputusan membeli (diperluas, terbatas, nominal) dan profil Technographics (Gadget Grabbers, Techno-Strivers, dll) konsumen di Medan. Keyword terkait: penelitian deskriptif, metodologi penelitian, analisis data.
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian deskriptif. Sesuai dengan pendapat Hadi (2002) dan Hasan (2003), penelitian deskriptif berfokus pada penyajian gambaran atau deskripsi variabel tertentu tanpa menguji hipotesis atau mencari hubungan antar variabel. Data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif, menunjukkan frekuensi, rata-rata, atau kualifikasi lainnya untuk setiap kategori variabel yang diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tipe pengambilan keputusan membeli dan profil Technographics konsumen di Medan tanpa melakukan pengujian hubungan kausalitas antara kedua variabel tersebut.
2. Populasi dan Sampel Implisit
Meskipun tidak secara eksplisit disebutkan ukuran sampel atau metode pengambilan sampel, teks tersebut mengindikasikan bahwa penelitian melibatkan konsumen perangkat teknologi di Medan. Informasi mengenai karakteristik demografis sampel, seperti usia dan jenis kelamin, tidak diberikan secara rinci dalam bagian metodologi ini, tetapi implisit disebutkan bahwa kelompok usia produktif (18-50 tahun) mungkin merupakan bagian signifikan dari populasi yang diteliti (Hurlock, 2000; Super, 1990 dalam Brown & Brooks, 1990). Informasi lebih lanjut tentang sampel dan teknik pengambilan sampel akan relevan untuk menilai validitas dan generalisasi hasil penelitian. Perlu dicatat bahwa jumlah responden dan karakteristik demografisnya tidak dijelaskan secara detail dalam bagian metodologi ini.
3. Instrumen Pengumpulan Data dan Analisis Data
Meskipun detail instrumen pengumpulan data tidak dijelaskan secara rinci, disebutkan bahwa penelitian menggunakan skala dengan format stimulus berupa kondisi atau situasi yang dihadapkan kepada subjek (Azwar, 2006; Suryabrata, 2004). Skala ini berbentuk pilihan ganda, mirip dengan tes objektif. Terdapat pula uji daya beda aitem yang dilakukan untuk melihat kemampuan item dalam membedakan individu berdasarkan atribut yang diukur. Uji ini menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment untuk menghitung korelasi antara skor item dengan skor total tes, menghasilkan indeks diskriminasi item (Azwar, 2007). Penggunaan z-score untuk mengkategorikan tipe pengambilan keputusan membeli juga disebutkan, dengan harga z sebesar 1.0 yang memiliki peluang 30% dalam distribusi teoritis. Penjelasan lebih rinci mengenai metode pengukuran dan analisis data akan meningkatkan kredibilitas dan kejelasan metodologi penelitian.
III.Hasil Penelitian Tipe Pengambilan Keputusan Membeli
Hasil menunjukkan mayoritas konsumen di Medan termasuk dalam tipe pengambilan keputusan membeli diperluas, dimana konsumen mengikuti semua tahapan proses pengambilan keputusan. Keyword terkait: tipe pengambilan keputusan membeli diperluas, tipe pengambilan keputusan membeli terbatas, tipe pengambilan keputusan membeli nominal, Medan, konsumen. Jumlah responden dan persentase untuk setiap tipe pengambilan keputusan perlu ditambahkan di sini setelah data lengkap tersedia.
1. Dominasi Tipe Pengambilan Keputusan Diperluas
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen di Medan menggunakan tipe pengambilan keputusan membeli diperluas. Ini berarti konsumen benar-benar mengikuti semua tahapan proses pengambilan keputusan, mulai dari pengenalan masalah hingga evaluasi pasca pembelian. Mereka melakukan pencarian informasi secara ekstensif, baik internal maupun eksternal, mengevaluasi berbagai alternatif secara kompleks sebelum memutuskan pembelian. Temuan ini menunjukkan bahwa pembelian perangkat teknologi di Medan, dengan beragam pilihan dan fitur yang ditawarkan, memicu proses pengambilan keputusan yang menyeluruh dan matang dari konsumen. Kehati-hatian dalam pengambilan keputusan ini mencerminkan pentingnya keputusan pembelian perangkat teknologi bagi konsumen.
2. Hubungan Tipe Pengambilan Keputusan dengan Technographics
Penelitian juga mengungkap hubungan antara tipe pengambilan keputusan membeli dengan profil Technographics konsumen. Ternyata, tipe pengambilan keputusan membeli diperluas dan terbatas lebih banyak diadopsi oleh konsumen dengan profil Technographics Gadget Grabbers. Sebaliknya, tipe pengambilan keputusan membeli nominal lebih banyak ditemukan pada konsumen dengan profil Technographics Techno-Strivers. Hal ini menunjukkan bahwa profil Technographics, yang mencerminkan gaya hidup dan penggunaan teknologi, berpengaruh pada kompleksitas proses pengambilan keputusan pembelian. Konsumen Gadget Grabbers, meskipun berpendapatan rendah, tetap melakukan evaluasi yang cukup sebelum membeli, sementara konsumen Techno-Strivers, yang termotivasi karir, cenderung mengambil keputusan pembelian yang lebih sederhana dan langsung.
IV.Hasil Penelitian Profil Technographics Konsumen
Technographics Gadget Grabbers merupakan tipe yang paling banyak dianut konsumen di Medan (30.4%), diikuti oleh Techno-Strivers (23.6%). Kedua tipe ini didominasi oleh konsumen yang optimis terhadap teknologi, namun dengan motivasi berbeda: hiburan (Gadget Grabbers) dan karir (Techno-Strivers). Keyword terkait: Technographics Gadget Grabbers, Technographics Techno-Strivers, profil konsumen, segmentasi pasar, Medan. Jumlah responden dan persentase untuk setiap tipe Technographics perlu ditambahkan di sini setelah data lengkap tersedia.
1. Dominasi Gadget Grabbers dan Techno Strivers
Hasil penelitian menunjukkan dominasi dua tipe Technographics di antara konsumen perangkat teknologi di Medan, yaitu Gadget Grabbers dan Techno-Strivers. Gadget Grabbers mendominasi dengan persentase 30.4%, diikuti Techno-Strivers sebesar 23.6%. Tipe Technographics lainnya memiliki persentase yang jauh lebih kecil. Gadget Grabbers dicirikan sebagai individu yang optimis terhadap teknologi, berpenghasilan rendah, dan termotivasi oleh hiburan. Sementara Techno-Strivers, meskipun juga optimis terhadap teknologi dan berpenghasilan rendah, lebih termotivasi oleh karir dan kemajuan profesional. Perbedaan motivasi ini mungkin menjelaskan perbedaan dalam strategi pengambilan keputusan pembelian yang dibahas sebelumnya.
2. Karakteristik Gadget Grabbers dan Techno Strivers
Kedua kelompok utama, Gadget Grabbers dan Techno-Strivers, memiliki kesamaan dalam hal optimisme terhadap teknologi dan pendapatan rendah. Namun, motivasi mereka berbeda. Gadget Grabbers mencari perangkat teknologi yang terjangkau untuk memenuhi kebutuhan hiburan, sedangkan Techno-Strivers berinvestasi pada teknologi yang dapat meningkatkan karir mereka (Hawkins, Mothersbaugh & Best, 2007; McQuivey dkk, 2012). Perbedaan ini relevan dalam memahami strategi pemasaran yang tepat, mengingat kebutuhan dan prioritas yang berbeda antara kedua kelompok. Data lengkap mengenai jumlah responden untuk setiap kategori Technographics akan memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang profil konsumen di Medan.
3. Distribusi Tipe Technographics Lainnya
Selain Gadget Grabbers dan Techno-Strivers, penelitian juga mengidentifikasi tipe Technographics lainnya, meskipun dengan proporsi yang lebih kecil. Tipe-tipe seperti Fast Forwards (15.2%), Mouse Potatoes (6.8%), dan lainnya menunjukkan keragaman gaya hidup dalam penggunaan teknologi di Medan. Data lengkap tentang distribusi setiap tipe Technographics, termasuk jumlah responden masing-masing, sangat penting untuk melengkapi analisis dan menunjukkan keragaman perilaku konsumen di Medan. Analisis lebih lanjut dapat dilakukan untuk memahami faktor-faktor yang berkontribusi pada perbedaan distribusi ini.
V.Hubungan Tipe Pengambilan Keputusan Membeli dan Technographics
Terdapat hubungan antara tipe pengambilan keputusan dan Technographics. Tipe pengambilan keputusan membeli diperluas dan terbatas lebih banyak dianut oleh Gadget Grabbers, sedangkan tipe pengambilan keputusan nominal lebih banyak dianut oleh Techno-Strivers. Keyword terkait: korelasi, hubungan, tipe pengambilan keputusan membeli, Technographics, segmentasi pasar.
1. Gadget Grabbers dan Tipe Pengambilan Keputusan
Hasil penelitian menunjukkan korelasi antara profil Technographics Gadget Grabbers dengan tipe pengambilan keputusan membeli. Konsumen yang tergolong dalam kategori Gadget Grabbers cenderung menggunakan tipe pengambilan keputusan membeli yang diperluas dan terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun termasuk dalam kelompok berpenghasilan rendah dan termotivasi oleh hiburan, mereka tetap cenderung melakukan evaluasi yang cukup teliti sebelum memutuskan pembelian perangkat teknologi. Meskipun tergolong dalam kategori berpenghasilan rendah dan termotivasi oleh hiburan, mereka tampaknya tidak langsung membeli produk tanpa pertimbangan, melainkan masih melakukan proses pencarian informasi dan evaluasi, walau mungkin dalam skala yang lebih terbatas dibandingkan dengan mereka yang menggunakan tipe pengambilan keputusan diperluas.
2. Techno Strivers dan Tipe Pengambilan Keputusan
Sebaliknya, konsumen dengan profil Technographics Techno-Strivers cenderung menggunakan tipe pengambilan keputusan membeli nominal. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen yang termotivasi oleh karir dan memiliki orientasi pada peningkatan status profesional, mungkin lebih cenderung mengambil keputusan pembelian yang lebih sederhana dan langsung. Mereka mungkin sudah memiliki merek atau produk tertentu dalam pikiran dan hanya melakukan evaluasi minimal sebelum melakukan pembelian. Ini menunjukkan bahwa faktor motivasi dalam profil Technographics memiliki pengaruh yang signifikan pada proses pengambilan keputusan pembelian perangkat teknologi.
VI.Implikasi Hasil Penelitian
Temuan ini memberikan gambaran segmentasi pasar perangkat teknologi di Medan, yang dapat dimanfaatkan produsen untuk meningkatkan strategi pemasaran dan penjualan produk mereka. Pemahaman tentang tipe pengambilan keputusan membeli dan Technographics konsumen sangat penting untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat. Keyword terkait: segmentasi pasar, strategi pemasaran, penjualan, implikasi penelitian, rekomendasi.
1. Segmentasi Pasar Perangkat Teknologi di Medan
Hasil penelitian memberikan gambaran yang berharga tentang segmentasi pasar perangkat teknologi di Medan. Dengan mengetahui proporsi konsumen yang menggunakan tipe pengambilan keputusan membeli diperluas, terbatas, dan nominal, serta distribusi profil Technographics (Gadget Grabbers, Techno-Strivers, dll.), produsen perangkat teknologi dapat menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif dan tertarget. Pemahaman tentang preferensi dan perilaku pembelian berbagai segmen konsumen memungkinkan penyesuaian produk, penentuan harga, dan penempatan iklan yang lebih tepat sasaran. Informasi ini sangat berharga bagi produsen untuk meningkatkan penjualan produk mereka.
2. Implikasi untuk Strategi Pemasaran
Memahami hubungan antara tipe pengambilan keputusan membeli dan profil Technographics memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif. Misalnya, untuk menjangkau segmen Gadget Grabbers, strategi pemasaran mungkin perlu menekankan aspek hiburan dan harga terjangkau dari produk. Sebaliknya, untuk segmen Techno-Strivers, strategi pemasaran perlu menekankan manfaat produk bagi karir dan peningkatan status profesional. Dengan demikian, hasil penelitian dapat membantu produsen untuk mengalokasikan sumber daya pemasaran secara lebih efisien dan meningkatkan ROI (Return on Investment) kampanye pemasaran mereka. Penelitian ini memberikan panduan yang berharga untuk memahami perilaku konsumen di Medan, yang memungkinkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan tersegmentasi.