
Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Promosi, dan Lokasi terhadap Minat Berkunjung di Kebun Binatang Medan
Informasi dokumen
Penulis | Khristina Oktaviani |
school/university | Universitas Sumatera Utara |
subject/major | Manajemen Ekstensi |
Jenis dokumen | Skripsi |
city_where_the_document_was_published | Medan |
Bahasa | Indonesian |
Format | |
Ukuran | 4.31 MB |
- Kualitas Pelayanan
- Promosi
- Kebun Binatang Medan
Ringkasan
I.Latar Belakang Penelitian Pengaruh Kualitas Pelayanan Promosi dan Lokasi terhadap Minat Berkunjung di Kebun Binatang Medan
Penelitian ini menganalisis pengaruh kualitas pelayanan, promosi, dan lokasi terhadap minat berkunjung di Kebun Binatang Medan. Kebun Binatang Medan, yang awalnya berada di Jl. Brigjend Katamso, kini berlokasi di Jl. Bunga Rampe IV. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder dari 99 responden, yang dikumpulkan melalui wawancara, kuesioner, dan dokumentasi menggunakan skala Likert. Analisis data menggunakan metode deskriptif dan regresi linear berganda dengan SPSS 16.00, meliputi uji-t, uji-F, dan koefisien determinasi (R²).
1. Permasalahan dan Rumusan Masalah
Latar belakang penelitian berfokus pada pengaruh kualitas pelayanan, promosi, dan lokasi terhadap minat berkunjung di Kebun Binatang Medan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perubahan lokasi Kebun Binatang Medan dari Jl. Brigjend Katamso No. 712, Medan Maimun ke Jl. Bunga Rampe IV No. 100, Medan Tuntungan pada tahun 2005. Meskipun telah pindah lokasi, masih banyak masyarakat yang menganggap lokasi Kebun Binatang Medan masih di Jl. Brigjend Katamso. Oleh karena itu, pihak Kebun Binatang Medan berupaya meningkatkan promosi melalui berbagai cara, seperti kunjungan ke sekolah-sekolah dan penyebaran brosur. Pemilihan lokasi yang strategis juga dianggap penting untuk menarik minat pengunjung. Studi ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap minat pengunjung dan bagaimana meningkatkannya. Data jumlah pengunjung Kebun Binatang Medan dari Januari hingga November 2011 disajikan, meskipun data spesifiknya tidak disertakan dalam cuplikan teks ini. Penelitian ini juga merujuk pada penelitian Mandasari (2011) tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen dalam memilih jasa perhotelan, menunjukkan bahwa lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat konsumen.
2. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung Kebun Binatang Medan. Sampel penelitian diambil sebanyak 99 orang. Metode pengambilan sampel tidak dijelaskan secara detail dalam cuplikan teks yang tersedia. Data yang digunakan terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara dan kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh melalui teknik dokumentasi. Pengukuran data menggunakan skala Likert. Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah secara statistik menggunakan program SPSS 16.00 for Windows. Analisis statistik yang digunakan meliputi metode analisis deskriptif dan metode analisis regresi linear berganda, dengan pengujian menggunakan uji-t, uji-F, dan koefisien determinasi (R²). Penggunaan regresi linear berganda dipilih karena penelitian ini ingin mengetahui pengaruh beberapa variabel bebas (kualitas pelayanan, promosi, dan lokasi) terhadap satu variabel terikat (minat berkunjung).
3. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan regresi linear berganda. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik data, sementara regresi linear berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh beberapa variabel bebas (kualitas pelayanan, promosi, dan lokasi) terhadap satu variabel terikat (minat berkunjung). Data yang digunakan diolah dengan menggunakan software SPSS 16.00 for Windows. Uji statistik yang dilakukan meliputi uji-t untuk menguji signifikansi pengaruh masing-masing variabel bebas secara parsial, uji-F untuk menguji signifikansi pengaruh semua variabel bebas secara simultan, dan koefisien determinasi (R²) untuk mengukur seberapa besar persentase keragaman variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas. Tidak terdapat informasi lebih lanjut mengenai detail teknis dari proses analisis data dalam cuplikan teks yang diberikan.
II.Tinjauan Pustaka Konsep Pemasaran Jasa dan Faktor faktor yang Mempengaruhi Minat Konsumen
Bagian ini menelaah konsep pemasaran jasa, mencakup strategi pemasaran (produk, harga, lokasi, promosi, orang, proses, dan layanan pelanggan). Dirujuk juga beberapa penelitian terdahulu, seperti penelitian Aisyah (2008) tentang pengaruh kebijakan lokasi dan produk terhadap keputusan penggunaan jasa percetakan, dan Mandasari (2011) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen jasa perhotelan. Penelitian-penelitian ini memberikan landasan teoritis untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi minat konsumen, khususnya dalam konteks jasa rekreasi seperti Kebun Binatang Medan.
1. Pengertian Pemasaran dan Pemasaran Jasa
Bagian ini mendefinisikan pemasaran sebagai serangkaian kegiatan yang dilakukan pengusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup, berkembang, dan memperoleh laba. Keberhasilan pemasaran bergantung pada keahlian di bidang pemasaran, produksi, keuangan, dan bidang lainnya, serta kemampuan mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut. Pemasaran yang sukses memaksimalkan penjualan yang menghasilkan laba jangka panjang dengan memenuhi kebutuhan pelanggan. Pemasaran awalnya dikenal dalam dunia usaha, namun kini telah merasuk ke berbagai aspek kehidupan, termasuk organisasi nirlaba seperti museum dan kebun binatang yang menggunakan metode pemasaran untuk menarik minat masyarakat. Pemasaran diartikan sebagai kegiatan manusia untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen melalui penawaran produk, penetapan harga, promosi, dan saluran distribusi. Pemasaran jasa dijelaskan sebagai tindakan penyedia jasa kepada pihak lain yang berfokus pada hubungan jangka panjang dengan konsumen, bersifat tidak berwujud, dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan. Kotler dan Armstrong (2004:337) mendefinisikan jasa sebagai berbagai kegiatan atau manfaat yang ditawarkan, tidak berwujud, dan tidak menghasilkan perpindahan kepemilikan.
2. Strategi Pemasaran Jasa
Strategi pemasaran merupakan rencana menyeluruh, terpadu, dan menyatu yang memberikan panduan untuk mencapai tujuan pemasaran. Strategi pemasaran jasa didasarkan pada analisis lingkungan (pasar, persaingan, teknologi, ekonomi, politik, sosial, budaya, dan demografi). Faktor-faktor lingkungan merupakan faktor eksternal yang tidak dapat dikendalikan perusahaan, sementara faktor internal yang dapat dikendalikan meliputi produk, harga, distribusi, promosi, dan pelayanan. Dalam menjalankan faktor internal, perusahaan harus melihat situasi dan kondisi pasar serta menilai posisi perusahaan. Strategi pemasaran jasa meliputi tujuh elemen: produk (kualitas, keandalan, daya tanggap, jaminan, dan kemudahan), harga, lokasi (strategis, aksesibilitas), promosi (tujuannya menginformasikan, mendidik, mengingatkan, dan meyakinkan calon pelanggan; termasuk iklan, penjualan perorangan, publisitas), orang (seleksi, pelatihan, motivasi karyawan), proses (aktivitas dan prosedur penyampaian jasa), dan pelayanan konsumen (pra, saat, dan pasca transaksi). Kualitas pelayanan berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan dan minat berkunjung.
3. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Tinjauan pustaka juga mencantumkan dua penelitian terdahulu yang relevan. Pertama, penelitian Aisyah (2008) menganalisis pengaruh kebijakan lokasi dan produk terhadap keputusan penggunaan jasa percetakan di CV. Waty Grafika Medan. Hasilnya menunjukkan bahwa variabel produk dan lokasi berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen, dengan kebijakan produk sebagai variabel yang paling dominan. Kedua, penelitian Mandasari (2011) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen jasa perhotelan di Hotel Grasia Semarang. Penelitian ini menemukan bahwa lokasi merupakan faktor yang paling berpengaruh, dibuktikan dengan nilai standardized coefficient sebesar 0,337 dan nilai signifikansi 0,001 < 0,05. Kedua studi ini memberikan wawasan tentang pentingnya lokasi dan faktor-faktor lainnya dalam mempengaruhi minat konsumen terhadap jasa.
III.Metodologi Penelitian Pengumpulan dan Analisis Data
Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sampel 99 pengunjung Kebun Binatang Medan. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi analisis deskriptif dan regresi linear berganda untuk menguji pengaruh variabel bebas (kualitas pelayanan, promosi, lokasi) terhadap variabel terikat (minat berkunjung). Uji validitas dan reliabilitas instrumen juga dilakukan untuk memastikan keakuratan data. Luas area Kebun Binatang Medan saat ini adalah ± 30 hektar.
1. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian explanatory research. Penelitian explanatory research bertujuan untuk menguji dan menjelaskan hubungan sebab-akibat antara variabel-variabel yang diteliti. Dalam konteks ini, penelitian bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas pelayanan, promosi, dan lokasi terhadap minat berkunjung di Kebun Binatang Medan. Penelitian ini bersifat survey, dimana data dikumpulkan dari sebagian populasi (sampel) untuk kemudian digeneralisasikan pada populasi. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda (multiple linear regression analysis), yang cocok untuk menganalisis pengaruh beberapa variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Hal ini sesuai karena penelitian ini ingin menguji pengaruh kualitas pelayanan, promosi, dan lokasi (variabel bebas) terhadap minat berkunjung (variabel terikat).
2. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah seluruh pengunjung Kebun Binatang Medan. Sampel penelitian berjumlah 99 orang. Teknik pengambilan sampel tidak dijelaskan secara rinci dalam teks yang diberikan. Ukuran sampel 99 orang ini dipilih, tetapi alasan pemilihan ukuran sampel tersebut tidak dijelaskan. Perlu diingat bahwa representasi sampel terhadap populasi sangat mempengaruhi validitas generalisasi hasil penelitian. Ukuran sampel yang lebih besar pada umumnya menghasilkan estimasi yang lebih akurat. Akan tetapi, keterbatasan sumber daya dan waktu bisa membatasi ukuran sampel.
3. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui dua metode utama, yaitu wawancara dan kuesioner. Wawancara memungkinkan peneliti untuk menggali informasi lebih mendalam dan memahami perspektif responden secara langsung. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data secara sistematis dan efisien dari sejumlah responden yang lebih besar. Data sekunder diperoleh melalui teknik dokumentasi. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data pendukung dari sumber-sumber yang relevan seperti laporan kunjungan atau informasi resmi lainnya tentang Kebun Binatang Medan. Teknik pengukuran data menggunakan skala Likert, yang memungkinkan pengukuran sikap, pendapat, dan persepsi responden terhadap variabel-variabel yang diteliti. Skala Likert dipilih karena memungkinkan pemberian skor numerik pada setiap jawaban responden.
4. Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan program SPSS 16.00 for Windows. Analisis data terdiri dari dua bagian utama: analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran umum mengenai data, meliputi frekuensi, persentase, dan rata-rata dari setiap variabel. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menguji pengaruh variabel-variabel bebas (kualitas pelayanan, promosi, dan lokasi) terhadap variabel terikat (minat berkunjung). Uji statistik yang dilakukan meliputi uji t, uji F, dan perhitungan koefisien determinasi (R²). Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh setiap variabel bebas secara parsial, sedangkan uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel bebas secara simultan. Koefisien determinasi (R²) menunjukkan proporsi variasi variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas.
5. Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum analisis data dilakukan, uji validitas dan reliabilitas instrumen (kuesioner) perlu dilakukan untuk memastikan ketepatan dan konsistensi alat ukur. Uji validitas mengukur sejauh mana instrumen mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini, validitas diukur, tetapi hasil uji validitas tidak dicantumkan secara rinci dalam cuplikan teks. Uji reliabilitas mengukur konsistensi dan keandalan instrumen. Hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,965 > 0,50, yang mengindikasikan bahwa instrumen penelitian reliabel. Nilai Cronbach's Alpha yang lebih besar dari 0,50 menunjukkan bahwa instrumen cukup reliabel untuk digunakan dalam penelitian. Hasil uji reliabilitas secara parsial juga disajikan, dengan rata-rata nilai Cronbach’s alpha if item lebih besar dari 0,50, menunjukkan bahwa indikator-indikator penelitian variabel bebas reliabel.
IV.Hasil dan Pembahasan Pengaruh Variabel Terhadap Minat Berkunjung
Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi memiliki pengaruh paling signifikan terhadap minat berkunjung di Kebun Binatang Medan, baik secara parsial maupun simultan. Sementara itu, kualitas pelayanan dan lokasi kurang berpengaruh signifikan. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa beberapa aspek kualitas pelayanan (misalnya, sarana dan prasarana, keamanan) dan aspek lokasi (aksesibilitas) perlu ditingkatkan untuk menarik minat pengunjung.
1. Pengaruh Simultan Variabel Bebas terhadap Minat Berkunjung
Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa kualitas pelayanan, promosi, dan lokasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat berkunjung di Kebun Binatang Medan. Meskipun teks tidak memberikan nilai statistik yang spesifik (nilai F dan signifikansi), kesimpulan ini didasarkan pada hasil pengujian. Artinya, ketiga variabel tersebut secara bersama-sama mempengaruhi minat pengunjung. Namun, penelitian hanya menyatakan adanya pengaruh simultan signifikan tanpa memberikan rincian lebih lanjut mengenai kekuatan pengaruh masing-masing variabel atau koefisien determinasi (R²) yang menunjukkan seberapa besar variasi minat berkunjung dapat dijelaskan oleh ketiga variabel tersebut secara bersama-sama. Informasi lebih detail mengenai hasil uji F dan signifikansi diperlukan untuk memperkuat kesimpulan ini.
2. Pengaruh Parsial Variabel Bebas terhadap Minat Berkunjung
Secara parsial, analisis menunjukkan bahwa promosi merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap minat berkunjung. Sekali lagi, detail nilai statistik (nilai t dan signifikansi) untuk masing-masing variabel tidak disertakan dalam teks. Kesimpulan ini menunjukkan bahwa upaya promosi yang efektif sangat penting untuk menarik pengunjung. Sebaliknya, kualitas pelayanan dan lokasi tidak menunjukkan pengaruh signifikan secara parsial terhadap minat berkunjung. Ini menunjukkan bahwa meskipun ketiga variabel penting, upaya promosi lebih dominan dalam mempengaruhi keputusan pengunjung untuk datang ke Kebun Binatang Medan. Penjelasan lebih lanjut mengenai mengapa kualitas pelayanan dan lokasi tidak berpengaruh signifikan sangat dibutuhkan untuk melengkapi analisis ini.
3. Pembahasan Hasil dan Implikasi
Hasil analisis menunjukkan bahwa meskipun kualitas pelayanan dan lokasi secara simultan berpengaruh terhadap minat berkunjung, pengaruh parsialnya tidak signifikan. Hal ini menunjukkan adanya kekurangan dalam kualitas pelayanan dan strategi lokasi yang ditawarkan Kebun Binatang Medan. Sebagai contoh, hanya 2% responden yang sangat setuju dengan memadainya sarana dan prasarana serta rasa aman di Kebun Binatang Medan. Ini menunjukkan perlunya peningkatan signifikan dalam hal kualitas pelayanan dan infrastruktur. Begitu pula dengan lokasi yang mungkin kurang strategis atau memiliki aksesibilitas yang kurang baik. Meskipun teks menyebutkan luas area yang lebih besar dibandingkan lokasi sebelumnya, ini belum tentu cukup untuk menarik pengunjung jika akses transportasi dan kenyamanan lokasi kurang memadai. Koefisien determinasi (R²) sebesar 0,800 menunjukkan bahwa 80% variasi minat berkunjung dapat dijelaskan oleh ketiga variabel bebas, sementara 20% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain seperti produk, harga, dan proses.
V.Kesimpulan dan Saran Strategi Peningkatan Minat Berkunjung ke Kebun Binatang Medan
Kesimpulannya, promosi merupakan faktor kunci dalam meningkatkan minat berkunjung ke Kebun Binatang Medan. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan kualitas pelayanan dan strategi lokasi yang lebih strategis, termasuk peningkatan sarana dan prasarana, pengembangan promosi melalui berbagai media (termasuk televisi lokal), dan peningkatan aksesibilitas untuk menarik lebih banyak pengunjung.
1. Kesimpulan Penelitian
Kesimpulan penelitian menyatakan bahwa kualitas pelayanan, promosi, dan lokasi secara simultan berpengaruh terhadap minat berkunjung di Kebun Binatang Medan. Namun, secara parsial, hanya promosi yang berpengaruh signifikan terhadap minat berkunjung. Kualitas pelayanan dan lokasi, meskipun berpengaruh secara simultan, tidak menunjukkan pengaruh signifikan secara individual. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ketiga faktor tersebut penting, promosi memegang peranan paling dominan dalam mempengaruhi minat pengunjung. Kualitas pelayanan yang kurang memadai dan lokasi yang kurang strategis menjadi faktor penghambat peningkatan minat berkunjung. Hanya sebagian kecil responden yang menyatakan kepuasan terhadap sarana dan prasarana serta keamanan di kebun binatang. Data spesifik mengenai nilai-nilai statistik (misalnya, nilai uji F dan t, koefisien regresi) tidak dicantumkan dalam cuplikan teks ini.
2. Saran untuk Peningkatan Minat Berkunjung
Berdasarkan temuan penelitian, beberapa saran diberikan untuk meningkatkan minat berkunjung ke Kebun Binatang Medan. Pertama, peningkatan kualitas pelayanan perlu dilakukan secara signifikan. Hal ini dapat dicapai melalui peningkatan sarana dan prasarana, peningkatan keamanan, dan pemberian informasi yang akurat dan tulus dari para pegawai kepada pengunjung. Kedua, lokasi perlu mendapat perhatian lebih. Penelitian menyarankan agar pihak pengelola lebih memperhatikan aksesibilitas kebun binatang, mungkin dengan menyediakan transportasi khusus, serta memastikan kenyamanan pengunjung, misalnya dengan menambah tempat duduk dan memperbaiki kebersihan toilet tanpa membebankan biaya tambahan kepada pengunjung. Ketiga, di samping promosi yang sudah dilakukan melalui radio dan brosur, penggunaan media promosi lain seperti papan reklame dan televisi lokal (Deli TV dan DAITV) direkomendasikan untuk memperluas jangkauan promosi dan meningkatkan daya tarik kebun binatang.