
Komunitas Onthel’e Aranet: Pelestarian dan Kecintaan Terhadap Sepeda Onthel
Informasi dokumen
Jurusan | Ilmu Komunikasi |
Tempat | Malang |
Jenis dokumen | Skripsi |
Bahasa | Indonesian |
Format | |
Ukuran | 192.80 KB |
- komunikasi
- komunitas sepeda onthel
- pelestarian budaya
Ringkasan
I.Latar Belakang Penelitian Komunitas Sepeda Onthel Onthel e Aranet Onar di Malang
Penelitian ini berfokus pada komunitas sepeda onthel di Kota Malang, khususnya komunitas Onthel’e Aranet (Onar). Keberadaan komunitas ini unik karena sepeda onthel semakin langka. Penelitian ini bertujuan memahami pola komunikasi internal komunitas Onar dan bagaimana komunikasi tersebut berperan dalam mempertahankan solidaritas anggota. Komunitas Onar, yang dipimpin oleh Bagoes Rachmanoe dan beranggotakan 82 orang, melakukan berbagai kegiatan seperti bersepeda bersama, lomba sepeda antik, dan festival, sebagai upaya melestarikan budaya dan sejarah sepeda onthel sekaligus memperkuat ikatan anggota. Penelitian ini ingin mengungkap bagaimana komunikasi mendukung solidaritas dalam komunitas ini yang berlokasi di Kota Malang.
1. Komunikasi sebagai Landasan Interaksi Sosial
Bagian ini menekankan pentingnya komunikasi, baik verbal maupun non-verbal, dalam kehidupan sosial manusia. Komunikasi memungkinkan individu memahami satu sama lain dan membangun hubungan. Dalam konteks komunitas, komunikasi berfungsi sebagai sistem yang menghubungkan berbagai bagian dan menghasilkan sinergi. Komunikasi kelompok khususnya, melibatkan interaksi antarpribadi yang membentuk sebuah komunitas. Ini merupakan dasar pemahaman penting untuk penelitian selanjutnya mengenai bagaimana komunikasi membangun solidaritas dalam suatu kelompok.
2. Kelangkaan Sepeda Onthel dan Komunitas Onar
Latar belakang penelitian ini dipicu oleh kelangkaan sepeda onthel di Indonesia akibat perkembangan zaman dan teknologi. Penelitian ini bermaksud untuk mengeksplorasi komunikasi di dalam sebuah komunitas sepeda onthel dan tingkat solidaritas di dalamnya. Komunitas Onthel’e Aranet (Onar) di Kota Malang dipilih sebagai fokus penelitian karena komunitas ini memiliki tujuan bersama, yaitu mempertahankan solidaritas anggotanya dan melestarikan sepeda onthel sebagai bagian dari sejarah. Komunitas ini juga aktif melakukan berbagai kegiatan, seperti berkumpul, kerja bakti, rapat, lomba sepeda antik, dan festival sepeda onthel, yang juga berfungsi sebagai publikasi dan promosi komunitas. Dengan anggota sebanyak 82 orang yang dipimpin oleh Bagoes Rachmanoe, Onar menjadi contoh yang menarik untuk studi kasus tentang komunikasi dan solidaritas dalam komunitas sepeda onthel.
3. Solidaritas dan Komunikasi Efektif dalam Komunitas Onar
Untuk mempertahankan eksistensi dan keberlangsungannya, komunitas sepeda onthel Onar memerlukan komunikasi yang efektif antar anggota. Solidaritas, yang diartikan sebagai kesetiakawanan dan kekompakan antar anggota dengan visi dan misi bersama, sangat penting. Solidaritas dalam komunitas Onar diharapkan dapat terwujud melalui komunikasi yang baik dan hubungan yang solid antar anggota. Tanpa solidaritas, komunitas akan sulit dipertahankan. Penelitian ini akan meneliti bagaimana komunikasi internal berkontribusi pada solidaritas dan keberhasilan komunitas Onar di Kota Malang.
II.Rumusan Masalah Pola Komunikasi dan Solidaritas Komunitas Sepeda Onthel
Pertanyaan utama penelitian ini adalah: Bagaimana pola komunikasi yang terjadi pada komunitas sepeda onthel, khususnya komunitas Onar, dalam mempertahankan solidaritas anggotanya di Kota Malang?
1. Perumusan Masalah Utama Pola Komunikasi dan Solidaritas
Bagian ini menjabarkan rumusan masalah utama penelitian. Berangkat dari fenomena yang telah diuraikan sebelumnya terkait komunitas sepeda onthel, penelitian ini difokuskan pada pertanyaan kunci: “Bagaimana pola komunikasi yang terjadi pada komunitas sepeda onthel dalam mempertahankan solidaritas anggota?”. Rumusan masalah ini secara eksplisit menggarisbawahi hubungan antara pola komunikasi dan solidaritas di dalam komunitas, menjadi inti dari penelitian dan menentukan arah analisis data. Penelitian ini tidak hanya sekadar mendeskripsikan komunikasi yang terjadi, melainkan juga menganalisis peran komunikasi dalam menjaga solidaritas komunitas tersebut. Dengan kata lain, penelitian ini ingin mengungkap bagaimanakomunikasi berkontribusi pada solidaritas, bukan hanya apakomunikasi yang ada dalam komunitas sepeda onthel.
III.Manfaat Penelitian Wawasan Akademik dan Praktis tentang Komunikasi Komunitas
Penelitian ini memberikan manfaat akademis dengan menambah wawasan tentang pola komunikasi dalam komunitas sepeda onthel dan solidaritasnya. Secara praktis, temuan penelitian diharapkan dapat menjadi rujukan bagi komunitas Onar dan komunitas serupa lainnya dalam memperkuat solidaritas anggota melalui strategi komunikasi yang efektif di Kota Malang. Penelitian ini juga dapat menginspirasi penelitian lebih lanjut mengenai komunikasi dalam komunitas berbasis minat khusus.
1. Manfaat Akademik Penelitian tentang Komunikasi Komunitas Sepeda Onthel
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat akademik yang signifikan. Pertama, penelitian ini akan menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa Ilmu Komunikasi mengenai pola komunikasi dalam komunitas sepeda onthel dan bagaimana komunikasi tersebut berperan dalam mempertahankan solidaritas anggota. Kedua, hasil penelitian dapat dijadikan rujukan bagi komunitas sepeda onthel lainnya untuk memperkuat solidaritas internal mereka. Ketiga, penelitian ini dapat memperluas wawasan masyarakat tentang komunitas sepeda onthel, sekaligus membangkitkan kembali apresiasi terhadap sepeda onthel sebagai bagian dari budaya dan sejarah. Terakhir, penelitian ini diharapkan menjadi rujukan bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian serupa di masa mendatang, khususnya yang terkait dengan komunikasi dan solidaritas dalam komunitas tertentu.
2. Manfaat Praktis Penelitian Implementasi bagi Komunitas Sepeda Onthel
Selain manfaat akademis, penelitian ini juga memiliki manfaat praktis. Hasil penelitian dapat memberikan panduan bagi komunitas sepeda onthel, khususnya komunitas Onar di Kota Malang, dalam meningkatkan efektifitas komunikasi internal. Penelitian ini dapat membantu komunitas dalam mengembangkan strategi komunikasi yang lebih baik untuk menjaga solidaritas dan kerjasama antar anggota. Dengan demikian, komunitas dapat mempertahankan eksistensinya dan mencapai tujuan bersama dengan lebih efektif. Temuan penelitian ini dapat diimplementasikan secara praktis untuk memperkuat hubungan sosial dan meningkatkan kinerja komunitas sepeda onthel di Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan pemahaman tentang pentingnya komunikasi untuk keberhasilan suatu komunitas.
IV.Metode Penelitian Pendekatan Kualitatif untuk Mempelajari Komunikasi Komunitas
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi partisipan, wawancara dengan anggota komunitas Onar, dan studi dokumentasi (foto, agenda kegiatan). Data dikumpulkan dari 82 anggota komunitas Onar di Kota Malang. Analisis data akan fokus pada bagaimana komunikasi membentuk dan memelihara solidaritas di dalam komunitas tersebut.
1. Tipe Penelitian Pendekatan Deskriptif Kualitatif
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini dipilih untuk mengklasifikasikan dan mendeskripsikan fenomena komunikasi dalam komunitas sepeda onthel secara sistematis dan faktual. Penelitian kualitatif memungkinkan pemahaman yang mendalam terhadap pola komunikasi dan solidaritas dalam konteks komunitas, melebihi sekadar pengukuran kuantitatif. Dengan pendekatan ini, peneliti dapat menggali makna dan interpretasi yang lebih kaya mengenai komunikasi dan solidaritas dalam komunitas sepeda onthel, memungkinkan analisis yang lebih holistik dan kontekstual. Penelitian deskriptif memungkinkan peneliti untuk mendeskripsikan secara rinci pola komunikasi yang terjadi, mengeksplorasi berbagai aspek dan nuansa yang mungkin terlewatkan dalam pendekatan lain.
2. Teknik Pengumpulan Data Observasi Wawancara dan Dokumentasi
Untuk mengumpulkan data, penelitian ini menggunakan tiga teknik utama: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi dilakukan di lapangan untuk memahami konteks secara menyeluruh, mendapatkan pandangan holistik, dan menemukan informasi yang mungkin tidak terungkap dalam wawancara. Wawancara digunakan untuk bertukar informasi dan ide dengan responden yang memiliki pengetahuan mendalam tentang fenomena sosial yang diamati. Responden dipilih berdasarkan pemahaman mereka terhadap dinamika komunikasi dalam komunitas sepeda onthel. Dokumentasi meliputi foto-foto dan agenda kegiatan komunitas sebagai data pendukung. Ketiga teknik ini saling melengkapi untuk menghasilkan data yang komprehensif dan valid terkait pola komunikasi dan solidaritas di dalam komunitas sepeda onthel.
3. Kriteria Responden Anggota Komunitas Onar
Responden penelitian ini adalah anggota komunitas Onthel’e Aranet (Onar) di Kota Malang, yang berjumlah 82 orang. Penelitian ini mencakup seluruh anggota karena jumlahnya memungkinkan analisis yang menyeluruh terhadap komunikasi dan solidaritas di dalam komunitas. Meskipun jumlah anggota relatif besar, penggunaan metode kualitatif memungkinkan peneliti untuk menggali data yang mendalam dan kaya. Komunitas Onar dipilih karena karakteristiknya yang dianggap unik dan representatif, sehingga data yang dikumpulkan dapat memberikan gambaran yang komprehensif tentang komunikasi dan solidaritas di dalam komunitas sepeda onthel.
V.Teori yang Digunakan Memahami Solidaritas dan Komunikasi dalam Komunitas
Penelitian ini menggunakan teori penetrasi sosial Altman dan Taylor, dan teori perspektif pertukaran untuk menganalisis bagaimana komunikasi membangun hubungan dan solidaritas di dalam komunitas Onar di Kota Malang. Teori ini akan membantu menjelaskan proses pembentukan ikatan sosial dan pertukaran sumber daya yang terjadi melalui komunikasi.
1. Teori Penetrasi Sosial Altman dan Taylor
Penelitian ini menggunakan teori penetrasi sosial yang dikemukakan oleh Altman dan Taylor. Teori ini menjelaskan bahwa dalam hubungan antarpribadi, selalu ada proses penyusupan sosial. Awalnya, hubungan mungkin tidak akrab, tetapi seiring berjalannya waktu dan interaksi, hubungan menjadi lebih akrab dan intim. Teori ini relevan karena penelitian ini akan meneliti bagaimana komunikasi di dalam komunitas sepeda onthel membangun hubungan antar anggota dan meningkatkan rasa solidaritas. Teori ini akan membantu menjelaskan bagaimana komunikasi yang berkelanjutan dapat menyebabkan peningkatan keintiman dan kepercayaan antar anggota komunitas, sehingga memperkuat solidaritas mereka. Penerapan teori ini akan mengkaji bagaimana proses komunikasi menciptakan rasa saling percaya dan keterbukaan antar anggota komunitas sepeda onthel.
2. Teori Perspektif Pertukaran
Selain teori penetrasi sosial, penelitian ini juga menggunakan teori perspektif pertukaran. Teori ini akan digunakan untuk menganalisis bagaimana komunikasi memfasilitasi pertukaran sumber daya dan manfaat di dalam komunitas sepeda onthel. Teori ini membantu menjelaskan bagaimana anggota komunitas berinteraksi dan berbagi sumber daya (materiil maupun non-materiil) melalui komunikasi, memperkuat solidaritas dan kerjasama. Penelitian ini akan meneliti bagaimana komunikasi memungkinkan anggota komunitas untuk saling mendukung, berbagi informasi, dan berkolaborasi dalam berbagai kegiatan, sehingga meningkatkan rasa kebersamaan dan solidaritas. Teori ini akan menganalisis nilai pertukaran yang terjadi melalui komunikasi di dalam komunitas sepeda onthel.