Inovasi Pelayanan Publik PT. Pos Indonesia dalam Era Teknologi Informasi

Inovasi Pelayanan Publik PT. Pos Indonesia dalam Era Teknologi Informasi

Informasi dokumen

Penulis

Farida Rahmawati Az Zahra

instructor Hevi Kurnia Hardini, S.IP, MA.Gov
Sekolah

Universitas Muhammadiyah Malang

Jurusan Ilmu Pemerintahan
Jenis dokumen Skripsi
Tempat Malang
Bahasa Indonesian
Format | PDF
Ukuran 338.08 KB
  • Inovasi Pelayanan Publik
  • Teknologi Informasi
  • PT. Pos Indonesia

Ringkasan

I. Pos Indonesia Persero

Penelitian ini mengkaji inovasi pelayanan publik PT. Pos Indonesia (Persero) di Kantor Pos Kota Malang dalam menghadapi era teknologi informasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya tiga jenis inovasi: produk dan layanan (seperti Filateli, EMS, Pospay), proses (seperti track and trace, pengelolaan pengaduan), dan bisnis (seperti CPTDR, kerjasama dengan UKM/UMKM). Meskipun terdapat kendala seperti kurangnya promosi dan tarif yang kurang kompetitif, Kantor Pos Malang berupaya meningkatkan kualitas pelayanan untuk memenuhi tuntutan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan wawancara dan studi dokumen, melibatkan pegawai Kantor Pos Malang (misalnya Ibu Zurkasih Noor, Bapak Imam, Bapak Rudi, dan Bapak Pitrus).

1. Gambaran Umum Inovasi Pelayanan Publik PT. Pos Indonesia Persero di Kantor Pos Kota Malang

Abstrak penelitian ini memberikan gambaran umum mengenai inovasi pelayanan publik yang dilakukan oleh PT. Pos Indonesia (Persero) di Kantor Pos Kota Malang. Penelitian ini difokuskan pada bagaimana PT. Pos Indonesia beradaptasi dengan era teknologi informasi. Disebutkan adanya tiga jenis inovasi utama: inovasi produk dan layanan, inovasi proses, dan inovasi bisnis. Inovasi produk dan layanan meliputi pengembangan produk dan layanan yang sudah ada, seperti Filateli, Admailpost, EMS, Suratpos, Paketpos, Distribusi Dana, Wesel, dan Pospay, serta peningkatan layanan dengan membuka tempat untuk saran dan masukan masyarakat, menambah loket hingga 13 buah, dan memperpanjang jam layanan hingga pukul 22.00. Inovasi proses mencakup pengembangan sistem track and trace informasi dan sistem pengelolaan pengaduan. Sementara itu, inovasi bisnis meliputi layanan CPTDR, pembuatan website untuk promosi produk UKM/UMKM, menjadi agen pemerintah, pengembangan jaringan kemitraan, serta inovasi PosShop dan PosProperti. Penelitian ini menyoroti upaya Kantor Pos Malang untuk mengimbangi perkembangan teknologi informasi dan memenuhi kebutuhan masyarakat, meskipun masih terdapat beberapa faktor penghambat.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Inovasi

Dalam bagian ini, abstrak menjelaskan faktor pendorong dan penghambat inovasi pelayanan publik di Kantor Pos Malang. Faktor pendorong meliputi pergeseran paradigma pelayanan, perkembangan era teknologi informasi, dan persaingan dengan pelaku usaha sejenis. Sebaliknya, faktor penghambat meliputi kurangnya promosi dan sosialisasi, tarif produk yang belum kompetitif, masalah jaringan, kesulitan menembus kebijakan instansi/perusahaan, dan birokrasi yang berbelit. Selain itu, keterbatasan sumber daya, biaya, waktu, sarana prasarana, dan regulasi pemerintah juga menjadi penghambat. Meskipun terdapat kendala-kendala tersebut, Kantor Pos Malang tetap berkomitmen untuk berinovasi demi memenuhi kebutuhan masyarakat.

3. Kesimpulan Penelitian

Kesimpulan dari penelitian ini menekankan kemampuan Kantor Pos Malang dalam mengimbangi perkembangan era teknologi informasi dan memenuhi tuntutan masyarakat melalui inovasi. Inovasi pada produk, proses, dan bisnis terbukti mampu meningkatkan kualitas pelayanan. Walaupun masih terdapat beberapa faktor penghambat, Kantor Pos Malang tetap berupaya berinovasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Penelitian ini memberikan bukti adanya inovasi-inovasi yang berhasil diimplementasikan di Kantor Pos Malang sebagai respons terhadap perubahan di era teknologi informasi. Hal ini menunjukkan komitmen Kantor Pos Malang untuk meningkatkan pelayanan publiknya.

II. Pos Indonesia di Era Digital

PT. Pos Indonesia, sebagai lembaga pemerintah yang memfasilitasi pelayanan publik, menghadapi tantangan besar dengan munculnya teknologi informasi. Perkembangan sarana komunikasi seperti internet dan handphone menggeser fungsi tradisional kantor pos. Untuk tetap relevan, PT. Pos Indonesia perlu berinovasi dalam produk dan layanannya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin beragam dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Tujuan utama adalah mempertahankan market share dan mencapai semboyan "Tepat Waktu Setiap Waktu" dengan memprioritaskan kepuasan pelanggan.

1. Peran dan Fungsi Kantor Pos di Era Sebelum Teknologi Informasi

Bagian latar belakang ini menjelaskan peran penting Kantor Pos di masa lalu, sebelum perkembangan teknologi informasi yang pesat. Kantor Pos digambarkan sebagai lembaga pemerintah yang memfasilitasi sarana komunikasi utama bagi masyarakat, bahkan sejak zaman penjajahan Belanda. Fungsi utamanya adalah pengiriman surat dan uang. Dengan kata lain, Kantor Pos memiliki peran krusial sebagai penghubung komunikasi antar individu dan wilayah, sebelum adanya teknologi alternatif seperti telepon, faksimile, atau internet.

2. Pergeseran Fungsi Kantor Pos Akibat Perkembangan Teknologi

Munculnya teknologi informasi modern seperti telepon, handphone, dan internet telah secara signifikan mengubah cara masyarakat berkomunikasi dan bertukar informasi. Hal ini menyebabkan pergeseran fungsi utama Kantor Pos. Meskipun Kantor Pos telah berupaya mengembangkan layanannya, seperti menerima Western Union, pembayaran tagihan listrik dan telepon, dampak teknologi telah membuat fungsi pengiriman pesan menjadi kurang dominan. Akibatnya, Kantor Pos kini lebih fokus pada kerja sama dengan perusahaan, instansi, dan perguruan tinggi, mencari peran baru untuk tetap relevan di era digital.

3. Kebutuhan Inovasi Pelayanan Publik PT. Pos Indonesia

Perkembangan teknologi informasi memaksa PT. Pos Indonesia untuk beradaptasi dan berinovasi agar tetap kompetitif dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin beragam. Meningkatnya kompleksitas pekerjaan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan yang cepat dan tepat mengharuskan PT. Pos Indonesia untuk mencari solusi inovatif. Karena keterbatasan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mereka sendiri, PT. Pos Indonesia memiliki peran untuk membantu melalui inovasi pelayanan publik yang menarik dan memberikan lebih banyak pilihan kepada penggunanya. Oleh karena itu, penelitian ini ingin mengkaji bagaimana inovasi pelayanan publik PT. Pos Indonesia (Persero) dalam menghadapi era teknologi informasi yang berkembang pesat, sehingga masyarakat tetap tertarik menggunakan jasanya.

4. Pentingnya Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan

Bagian ini menekankan pentingnya kualitas pelayanan bagi PT. Pos Indonesia untuk dapat bersaing dengan jasa layanan swasta lainnya. Kualitas pelayanan yang baik dapat mempengaruhi persepsi individu dan opini publik, sehingga perlu dijaga agar citra perusahaan tetap positif. PT. Pos Indonesia memiliki semboyan "Tepat Waktu Setiap Waktu", yang menunjukkan komitmen mereka pada kepuasan pelanggan. Inovasi pelayanan menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas dan kepuasan pelanggan, memastikan kelangsungan bisnis PT. Pos Indonesia dalam menghadapi persaingan yang ketat di era digital. Inovasi tersebut harus mampu memberikan solusi yang cepat, mudah, murah, adil, dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern.

III.Rumusan Masalah dan Definisi Konseptual Inovasi dan Pelayanan Publik

Penelitian ini fokus pada pertanyaan: Bagaimana inovasi pelayanan publik PT. Pos Indonesia (Persero) dalam menghadapi era teknologi informasi? Inovasi pelayanan publik didefinisikan sebagai ide atau cara baru dalam teknologi pelayanan untuk meningkatkan produk, proses, dan bisnis. Penelitian ini juga mendefinisikan secara operasional inovasi pelayanan publik PT. Pos Indonesia di Kantor Pos Malang melalui wawancara dan observasi lapangan.

1. Rumusan Masalah Penelitian

Bagian ini menjabarkan rumusan masalah penelitian yang menjadi fokus utama. Pertanyaan penelitian yang diajukan secara spesifik adalah: "Bagaimana inovasi pelayanan publik PT. Pos Indonesia (Persero) dalam menghadapi era teknologi informasi?" Rumusan masalah ini membatasi ruang lingkup penelitian pada inovasi yang dilakukan PT. Pos Indonesia sebagai respons terhadap perkembangan teknologi informasi. Pertanyaan ini menuntut analisis mendalam terhadap berbagai strategi dan bentuk inovasi yang dijalankan oleh perusahaan untuk tetap relevan dan kompetitif di tengah kemajuan teknologi.

2. Definisi Konseptual Inovasi Pelayanan Publik

Bagian ini memberikan definisi konseptual dari istilah-istilah kunci dalam penelitian, yaitu inovasi dan pelayanan publik. Inovasi didefinisikan mengacu pada pandangan Rogers dan Damanpour. Rogers mendefinisikan inovasi sebagai ide, praktik, atau objek yang dianggap baru oleh individu atau unit adopsi lainnya. Sementara itu, Damanpour menjelaskan inovasi dapat berupa produk atau jasa baru, teknologi proses produksi baru, sistem struktur dan administrasi baru, atau rencana baru bagi anggota organisasi. Definisi ini menekankan aspek kebaruan dan penerapan praktis dari inovasi. Pelayanan publik dijelaskan sebagai proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan hubungan interpersonal untuk menciptakan kepuasan dan keberhasilan. Pengertian ini menekankan pada aspek interaksi dan kepuasan pengguna layanan.

3. Definisi Konseptual PT. Pos Indonesia Persero dan Era Teknologi Informasi

Selanjutnya, definisi konseptual juga mencakup PT. Pos Indonesia (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang layanan pos, dengan rujukan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1995 tentang perubahan bentuk perusahaan dari Perum menjadi Persero. Definisi ini memberikan konteks organisasi yang menjadi subjek penelitian. Era teknologi informasi dijelaskan sebagai studi perancangan, implementasi, pengembangan, dukungan, atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, meliputi perangkat keras dan perangkat lunak. Definisi ini memberikan landasan pemahaman tentang lingkungan teknologi yang mempengaruhi PT. Pos Indonesia dan inovasi yang dilakukannya. Definisi-definisi ini memastikan pemahaman yang konsisten dan terarah terhadap variabel-variabel penelitian.

IV.Metodologi Penelitian Pendekatan Kualitatif Deskriptif

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara terstruktur dengan empat pegawai Kantor Pos Kota Malang dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik Miles dan Huberman, meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Lokasi penelitian adalah Kantor Pos Kota Malang, Jalan Merdeka, berlangsung dari Februari hingga April.

1. Jenis Penelitian dan Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk menggali informasi mengenai inovasi pelayanan publik PT. Pos Indonesia (Persero) di Kantor Pos Kota Malang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kualitatif yang didapatkan dari sumber primer dan sekunder. Sumber primer diperoleh secara langsung dari narasumber, dalam hal ini pegawai Kantor Pos Kota Malang. Sedangkan sumber sekunder diperoleh melalui dokumen-dokumen, arsip, artikel, buku, peraturan, dan internet yang relevan dengan topik penelitian. Penelitian dilakukan di Kantor Pos Kota Malang yang berlokasi di Jalan Merdeka, berlangsung selama periode Februari hingga April. Penelitian ini melibatkan empat orang pegawai Kantor Pos Kota Malang sebagai subjek penelitian: Ibu Zurkasih Noor, Bapak Imam, Bapak Rudi, dan Bapak Pitrus. Informasi yang dikumpulkan meliputi berbagai aspek inovasi yang dilakukan Kantor Pos Malang untuk menghadapi era teknologi informasi.

2. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik Miles dan Huberman, yang terdiri dari empat tahapan. Tahapan pertama adalah pengumpulan data, yang sudah dilakukan melalui observasi dan wawancara. Tahapan kedua adalah reduksi data, yaitu proses menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak perlu, dan mengorganisir data agar dapat ditarik kesimpulan sementara. Proses ini dilakukan secara berkelanjutan selama proses pengumpulan data untuk memastikan akurasi informasi. Tahapan selanjutnya adalah penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi, yang akan menghasilkan gambaran komprehensif mengenai inovasi pelayanan publik PT. Pos Indonesia (Persero) di Kantor Pos Kota Malang. Metode analisis data ini memungkinkan peneliti untuk menggambarkan fakta penelitian secara detail dan mudah dipahami.

V. Pos Indonesia

Kantor Pos Malang berhasil beradaptasi dengan era teknologi informasi melalui berbagai inovasi pelayanan publik. Inovasi produk, proses, dan bisnis meningkatkan kualitas pelayanan, meskipun masih ada kendala. Kesimpulannya, inovasi merupakan kunci bagi PT. Pos Indonesia untuk tetap kompetitif dan memenuhi kebutuhan masyarakat di era digital.

1. Kemampuan Kantor Pos Malang Mengimbangi Perkembangan Teknologi Informasi

Kesimpulan penelitian ini menekankan bahwa Kantor Pos Malang mampu beradaptasi dan mengimbangi perkembangan era teknologi informasi serta memenuhi tuntutan masyarakat melalui berbagai inovasi yang telah diimplementasikan. Keberhasilan ini dibuktikan dengan kemampuan Kantor Pos Malang dalam berinovasi pada produk, proses, dan bisnisnya. Inovasi-inovasi tersebut terbukti meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Dengan demikian, kesimpulan ini menyoroti keberhasilan strategi inovasi yang dijalankan Kantor Pos Malang dalam menghadapi tantangan era digital.

2. Peran Inovasi dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan

Kesimpulan juga menegaskan bahwa inovasi produk, proses, dan bisnis di Kantor Pos Malang berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas pelayanan. Inovasi ini menjadi kunci keberhasilan dalam memenuhi tuntutan dan harapan masyarakat akan pelayanan pos yang lebih baik. Meskipun masih ada beberapa kendala yang dihadapi, komitmen Kantor Pos Malang untuk terus berinovasi menunjukkan dedikasi mereka dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Ini merupakan poin penting yang menggarisbawahi dampak positif dari penerapan inovasi dalam konteks pelayanan publik.

3. Keberlanjutan Inovasi di Tengah Kendala

Meskipun penelitian mengakui adanya beberapa faktor penghambat inovasi, kesimpulan tetap menekankan keberlanjutan upaya Kantor Pos Malang untuk terus berinovasi. Artinya, meskipun terdapat kendala seperti kurangnya sumber daya, biaya, waktu, sarana prasarana, dan regulasi pemerintah, Kantor Pos Malang tetap berkomitmen untuk melakukan inovasi demi memenuhi kebutuhan masyarakat. Ini menunjukkan daya tahan dan adaptasi yang tinggi dari Kantor Pos Malang dalam menghadapi tantangan eksternal. Hal ini menjadi poin penting yang memperkuat argumentasi bahwa inovasi merupakan kunci keberhasilan dalam jangka panjang.