Analisis Kinerja POLRI di POLRES Jombang

Analisis Kinerja POLRI di POLRES Jombang

Informasi dokumen

Penulis

Muhammad Faisal Ayatullah

instructor Prof. Dr. H. M Mas’ud Said, Ph.D
Sekolah

Universitas Muhammadiyah Malang

Jurusan Ilmu Pemerintahan
Jenis dokumen Skripsi
Tempat Malang
Bahasa Indonesian
Format | PDF
Ukuran 182.39 KB
  • Kinerja Kepolisian
  • POLRI
  • Skripsi Ilmu Pemerintahan

Ringkasan

I.Abstrak Analisis Kinerja POLRI di Polres Jombang

Skripsi ini menganalisis kinerja dan profesionalisme kepolisian di Polres Jombang, Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kinerja aparat kepolisian dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, serta mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhinya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi peningkatan kinerja POLRI di Jombang.

1. Tujuan Penelitian Mengkaji Kinerja POLRI di Polres Jombang

Bagian abstrak menjelaskan tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengukur kinerjaaparat kepolisian di Polres Jombang. Penelitian ini ingin mengetahui seberapa efektif Polri di Jombang menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Lebih lanjut, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja tersebut, baik faktor internal (seperti sumber daya manusia, anggaran, dan landasan hukum) maupun faktor eksternal (seperti kondisi sosial, politik, dan ekonomi di Jombang). Dengan kata lain, penelitian ini ingin memberikan gambaran komprehensif mengenai kinerja POLRI di Jombang dan mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki untuk mencapai profesionalisme kepolisian yang lebih optimal. Sehingga penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kinerja dan profesionalisme kepolisian di wilayah tersebut.

2. Metodologi Penelitian Pendekatan Kualitatif Deskriptif untuk Menganalisis Kinerja POLRI

Metodologi penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Penelitian ini menekankan pada penggambaran dan penguraian kondisi kinerja POLRI di Polres Jombang berdasarkan fakta yang ada di lapangan. Pengumpulan data dilakukan melalui beberapa metode, termasuk observasi langsung di kantor Polres Jombang yang berlokasi di Jl. KH Wahid Hasyim No 121, dan wawancara dengan informan kunci yang memiliki pengetahuan mendalam tentang kinerja kepolisian di daerah tersebut. Metode purposive sampling digunakan untuk memilih informan yang relevan dan terpercaya. Data pendukung juga dikumpulkan dari dokumen-dokumen resmi Polres Jombang dan literatur terkait. Dengan menggunakan pendekatan ini, penelitian ini bertujuan untuk memberikan deskripsi yang sistematis dan akurat tentang kinerja POLRI di Jombang, sehingga dapat diidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam kinerja kepolisian di wilayah tersebut. Analisis data yang komprehensif dan sistematis akan membantu dalam memberikan rekomendasi yang tepat guna meningkatkan kinerja dan profesionalisme POLRI di masa mendatang.

3. Hasil dan Temuan Gambaran Kinerja dan Profesionalisme Kepolisian di Jombang

Abstrak menyebutkan bahwa hasil penelitian akan mengungkap beberapa temuan penting terkait kinerja dan profesionalisme kepolisian di Polres Jombang. Temuan-temuan ini kemungkinan akan mencakup hal-hal seperti kapasitas intelektual anggota Polri, standar kerja, serta standar moral dan etika yang diterapkan. Selain itu, penelitian juga akan mengidentifikasi problematika kinerja POLRI di Jombang, baik yang disebabkan oleh faktor internal (misalnya, kelemahan dalam sistem hukum, kekurangan sumber daya manusia, atau rendahnya gaji dan tunjangan) maupun faktor eksternal (seperti perkembangan aspek kehidupan masyarakat, aspek politik, ekonomi, sosial budaya, agama, dan keamanan). Temuan-temuan ini akan memberikan gambaran yang menyeluruh tentang kinerja POLRI di Jombang dan membantu mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang dapat meningkatkan profesionalisme kepolisian dan kinerja di wilayah tersebut. Temuan ini penting untuk dipahami guna merumuskan strategi peningkatan kinerja POLRI khususnya di Polres Jombang.

II.Latar Belakang Tantangan Profesionalisme Kepolisian di Indonesia

Indonesia sebagai negara hukum menuntut kinerja kepolisian yang profesional. Namun, Polri masih menghadapi tantangan dalam hal pelayanan publik, penegakan hukum, dan citra di mata masyarakat. Penelitian ini fokus pada Polres Jombang untuk menganalisis kinerja dan mengidentifikasi area perbaikan dalam profesionalisme kepolisian di era reformasi, khususnya terkait supremasi hukum, HAM, demokrasi, transparansi, dan akuntabilitas. Masalah yang dihadapi meliputi kapasitas intelektual anggota, standar kerja, standar moral dan etika, serta faktor internal (hukum, SDM, gaji) dan eksternal (masyarakat, politik, ekonomi, sosial budaya, agama, keamanan).

1. Indonesia sebagai Negara Hukum dan Peran Kepolisian

Latar belakang menekankan posisi Indonesia sebagai negara hukum, di mana kepolisian berperan krusial dalam mewujudkan janji-janji hukum. Hal ini menuntut kepolisian untuk tidak hanya unggul secara kuantitas, tetapi juga kualitas. Era reformasi membawa paradigma baru, meliputi supremasi hukum, hak asasi manusia, demokrasi, transparansi, dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan, termasuk fungsi kepolisian. Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 menjadi acuan hukum dalam konteks ini. Tugas pokok kepolisian meliputi penegakan hukum, menjaga keamanan dan ketertiban, serta memberikan pelayanan dan pengayoman kepada masyarakat. Implementasinya harus berdasarkan asas legalitas, undang-undang yang berlaku, dan hak asasi manusia, dengan tetap berpegang pada kode etik profesional. Namun, realitanya, masyarakat lebih mengenal kepolisian dari sisi penegakan hukum terkait kejahatan, ketimbang peran pelayanan publiknya.

2. Tantangan Perubahan Fungsi dan Harapan Masyarakat terhadap POLRI

Perubahan fungsi kepolisian dalam masyarakat yang dinamis menjadi hal yang wajar. Namun, perubahan yang intensif dewasa ini menuntut kepolisian untuk mampu beradaptasi dan memberikan pelayanan yang berkualitas. POLRI tidak hanya berhadapan dengan rakyat, tetapi berada di tengah-tengah rakyat, menjalankan pembinaan dan pendisiplinan. Perhatian besar masyarakat terhadap POLRI disebabkan oleh kebutuhan akan ketertiban, keamanan, dan ketentraman. Dekatnya hubungan kepolisian dengan masyarakat menghasilkan harapan tinggi, sekaligus meningkatkan perhatian terhadap kinerja kepolisian. Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan antara harapan masyarakat dan realita kinerja kepolisian di lapangan. POLRI harus menjalankan tugas dan wewenangnya secara optimal, meliputi pelayanan masyarakat, menjaga ketertiban dan keamanan, serta penegakan hukum sesuai tuntutan zaman dan teknologi. POLRI juga dituntut akuntabel kepada rakyatnya.

3. Kritik Keluhan Masyarakat dan Harapan terhadap Profesionalisme Kepolisian

Kritik dan hujatan terhadap kepolisian merupakan hal yang biasa, terutama karena masih adanya kelemahan internal. Namun, kritik tersebut juga dapat diartikan sebagai bentuk kepedulian masyarakat. POLRI melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan profesionalisme, namun masih terdapat kesenjangan antara tugas yang seharusnya dan realita di lapangan. Keluhan masyarakat antara lain meliputi keterlambatan polisi lalu lintas, pungutan liar, lambannya penuntasan kasus oleh reserse, dan kurangnya kualitas penyuluhan oleh petugas binmas. Semua ini membentuk persepsi masyarakat terhadap pribadi dan organisasi kepolisian. Pada dasarnya, harapan masyarakat hanya dua: keamanan dan perlindungan maksimal, serta pelayanan yang lebih baik dari POLRI. Rendahnya profesionalismekepolisian sering disebabkan oleh faktor struktural, institusional, dan kultural, ditandai dengan sikap pelayanan yang kaku, kapasitas intelektual anggota yang rendah, dan komunikasi kerja yang kurang kritis. Peningkatan kinerja POLRI sangat diperlukan.

III.Metode Penelitian Pendekatan Kualitatif Deskriptif

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk menggambarkan dan menguraikan keadaan sebenarnya kinerja POLRI di Polres Jombang. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi di Kantor Polres Jombang (Jl. KH Wahid Hasyim No 121), wawancara dengan informan terpilih (purposive sampling), dan studi dokumen (peraturan, literatur). Analisis data meliputi reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.

1. Jenis Penelitian Kualitatif Deskriptif untuk Menganalisis Kinerja POLRI

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Pendekatan ini dipilih karena bertujuan untuk memberikan gambaran dan penguraian keadaan sebenarnya mengenai kinerja POLRI di Polres Jombang, berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan. Metode ini sangat cocok untuk menggali informasi secara mendalam tentang kinerja kepolisian dan profesionalisme di lokasi penelitian. Metode kualitatif deskriptif memungkinkan peneliti untuk memahami konteks sosial dan budaya yang mempengaruhi kinerja tersebut. Dengan demikian, temuan yang dihasilkan akan lebih kaya dan bernuansa, memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang dinamika kinerja POLRI di Jombang dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Ini berbeda dengan metode kuantitatif yang lebih menekankan pada angka dan data statistik.

2. Lokasi dan Subjek Penelitian Fokus pada Polres Jombang

Lokasi penelitian difokuskan pada Kantor Polres Jombang yang berada di Jl. KH Wahid Hasyim No 121. Pemilihan lokasi ini sangat strategis karena memungkinkan peneliti untuk mengakses data dan informasi secara langsung dari sumbernya. Untuk subjek penelitian, digunakan metode purposive sampling, di mana peneliti secara sengaja memilih informan yang dianggap mengetahui dan memahami permasalahan kinerja POLRI di Jombang secara mendalam dan dapat dipercaya. Pemilihan informan ini sangat penting karena akan mempengaruhi kualitas data yang dikumpulkan. Informan yang dipilih harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang relevan dengan objek penelitian, sehingga data yang dihasilkan dapat diandalkan dan akurat untuk menggambarkan kondisi sebenarnya kinerja POLRI di Jombang.

3. Teknik Pengumpulan Data Observasi Wawancara dan Studi Dokumen

Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dan studi dokumen. Observasi dilakukan untuk mengamati langsung kinerja dan profesionalisme POLRI di Polres Jombang. Wawancara digunakan untuk menggali informasi lebih dalam dari informan terpilih, terutama untuk mendapatkan perspektif dan pengalaman mereka terkait dengan kinerja kepolisian di Jombang. Studi dokumen dilakukan dengan mempelajari dokumen-dokumen resmi dari Polres Jombang dan literatur yang relevan untuk melengkapi data yang dikumpulkan. Penggunaan berbagai teknik pengumpulan data ini bertujuan untuk memperoleh data yang komprehensif dan valid, sehingga analisis kinerja POLRI di Jombang dapat dilakukan secara akurat dan menyeluruh. Data yang diperoleh kemudian diolah melalui reduksi data dan display data untuk menghasilkan kesimpulan yang valid dan terpercaya.

IV.Hasil Penelitian Indikator Kinerja POLRI di Polres Jombang

Hasil penelitian mengkaji beberapa indikator utama kinerja POLRI di Polres Jombang, meliputi kapasitas intelektual anggota, standar kerja, dan standar moral & etika. Penelitian juga mengungkap problematika kinerja yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Harapan masyarakat terhadap Polri difokuskan pada keamanan dan pelayanan yang lebih baik.

1. Indikator Kinerja POLRI di Polres Jombang Kapasitas Intelektual Standar Kerja dan Standar Moral

Hasil penelitian mengidentifikasi beberapa indikator kunci kinerja POLRI di Polres Jombang. Pertama, kapasitas intelektual anggota kepolisian diteliti kaitannya dengan jenis dan sifat pekerjaan mereka. Ini menunjukkan pentingnya kesesuaian antara kemampuan anggota dengan tugas yang diemban. Kedua, standar kerja dianalisis mencakup prosedur, tata cara, dan hasil pekerjaan. Bagian ini menilai efektivitas dan efisiensi proses kerja di Polres Jombang. Ketiga, standar moral dan etika dalam pelaksanaan tugas menjadi fokus. Aspek ini menilai tingkat integritas dan etika profesi anggota kepolisian dalam menjalankan tugasnya. Ketiga indikator ini memberikan gambaran menyeluruh tentang kualitas kinerja individu anggota Polri di Jombang. Analisis lebih lanjut akan menunjukkan bagaimana indikator-indikator ini berkontribusi terhadap kinerja keseluruhan Polres Jombang.

2. Problematika Kinerja POLRI di Polres Jombang Faktor Internal dan Eksternal

Selain indikator positif, penelitian juga mengungkap problematika kinerja POLRI di Polres Jombang. Problematika ini diklasifikasikan menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi landasan hukum program kerja, sumber daya manusia, gaji, dan tunjangan. Kelemahan dalam aspek-aspek ini dapat menghambat kinerja optimal. Faktor eksternal meliputi perkembangan aspek kehidupan masyarakat, aspek politik, ekonomi, sosial budaya, agama, dan keamanan. Kondisi lingkungan eksternal yang dinamis dan kompleks ini turut mempengaruhi kinerja POLRI di Jombang. Analisis lebih mendalam terhadap faktor-faktor ini akan menunjukkan bagaimana faktor-faktor internal dan eksternal saling berinteraksi dan mempengaruhi kinerja kepolisian di Jombang. Pemahaman ini sangat penting untuk merumuskan solusi yang komprehensif dalam meningkatkan kinerja POLRI.

3. Harapan Masyarakat terhadap Kinerja Kepolisian Keamanan dan Pelayanan yang Lebih Baik

Hasil penelitian juga menyinggung harapan masyarakat terhadap kepolisian. Secara umum, masyarakat menginginkan dua hal utama. Pertama, keamanan dan perlindungan maksimal baik untuk diri sendiri, keluarga, dan harta benda. Ini menunjukkan peran kepolisian dalam menjamin rasa aman dan ketentraman masyarakat. Kedua, masyarakat menginginkan pelayanan yang lebih baik dari POLRI. Ini menunjukkan harapan masyarakat terhadap profesionalitas dan kualitas pelayanan publik dari lembaga kepolisian. Kedua aspek ini menjadi tolok ukur utama dalam mengevaluasi kinerja POLRI dan memberikan arahan untuk perbaikan di masa mendatang. Menjawab harapan masyarakat ini merupakan tugas utama dan prioritas bagi POLRI di Jombang untuk meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan publik.

V.Kesimpulan dan Saran Meningkatkan Kinerja POLRI di Jombang

Kesimpulan penelitian menyoroti aspek-aspek yang perlu ditingkatkan dalam kinerja POLRI di Polres Jombang, dengan memperhatikan temuan terkait profesionalisme, pelayanan masyarakat, dan penegakan hukum. Saran diberikan untuk mengatasi kendala dan meningkatkan kualitas kinerja kepolisian di Jombang, sejalan dengan tuntutan era reformasi dan harapan masyarakat. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya mempertimbangkan kondisi sosial budaya masyarakat Jombang dalam konteks kinerja POLRI.

1. Kesimpulan Temuan Utama tentang Kinerja POLRI di Polres Jombang

Kesimpulan penelitian menyimpulkan temuan utama terkait kinerja POLRI di Polres Jombang. Penelitian mengungkap tiga indikator utama kinerja, yaitu kapasitas intelektual anggota, standar kerja, dan standar moral dan etika. Selain itu, ditemukan juga problematika kinerja yang diakibatkan oleh faktor internal (misalnya, kelemahan hukum, SDM, dan aspek keuangan) dan faktor eksternal (misalnya, kondisi sosial, politik, dan ekonomi di Jombang). Kesimpulan ini memberikan gambaran yang lengkap tentang kondisi kinerja POLRI di Jombang, menunjukkan baik aspek-aspek positif maupun aspek-aspek yang perlu diperbaiki. Kesimpulan ini berbasis pada data yang telah dikumpulkan dan dianalisis selama penelitian, menghasilkan deskripsi yang sistematis dan akurat tentang kinerja kepolisian di wilayah tersebut.

2. Saran Strategi Peningkatan Kinerja POLRI dan Profesionalisme Kepolisian di Jombang

Berdasarkan kesimpulan, penelitian memberikan saran untuk meningkatkan kinerja POLRI di Polres Jombang. Saran ini berfokus pada upaya untuk mengatasi problematika yang telah diidentifikasi, baik dari segi internal maupun eksternal. Saran ini dapat berupa rekomendasi untuk memperbaiki aspek-aspek yang lemah, seperti peningkatan kapasitas intelektual anggota melalui pelatihan dan pembinaan, perbaikan standar kerja dan prosedur, serta penguatan standar moral dan etika. Selain itu, saran juga mungkin berupa rekomendasi untuk menangani faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja kepolisian, seperti kerja sama dengan instansi pemerintah lainnya dan komunikasi yang lebih efektif dengan masyarakat. Saran-saran ini diharapkan dapat dipertimbangkan oleh pihak yang berwenang untuk meningkatkan kinerja POLRI dan profesionalisme kepolisian di Jombang, sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat.