
Profil Pemilih Loyal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada Pemilu 2004 dan 2009
Informasi dokumen
Penulis | Kartika Ayu Ariningtyas |
Sekolah | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang |
Jurusan | JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN |
Tahun terbit | 2012 |
Tempat | Malang |
Jenis dokumen | SKRIPSI |
Bahasa | Indonesian |
Jumlah halaman | 31 |
Format | |
Ukuran | 780.97 KB |
- Pemilih
- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
- Pemilu
Ringkasan
I.Pemilu di Batu
Pasca kejatuhan Orde Baru, Kota Batu melaksanakan pemilu pertama pada 1999 dan dimenangkan oleh PDI-P dengan raihan tiga kursi DPRD dari Dapil Batu. Pada 2001, Batu resmi ditetapkan sebagai daerah otonom, dan DPRD Kota Batu dibentuk dengan masing-masing 7 kursi untuk PDI-P dan Golkar.
Pemilu di Kota Batu
Saat ini, wilayah Batu telah ditetapkan sebagai daerah otonom yang terpisah dari Kabupaten Malang berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2001. Secara geografis, wilayah Batu terbagi menjadi 3 kecamatan dan 23 desa/kelurahan, yaitu Kecamatan Junrejo, Batu, dan Bumiaji.Pada tahun 2002, DPRD Kota Batu pun dibentuk. PDI P dan Golkar menjadi dua partai pemenang pemilu sebelumnya di kota ini, sehingga masing-masing berhak atas 7 kursi di DPRD.Pada Pemilu 2004, PDI P berhasil mendapatkan 5 kursi di DPRD Kota Batu. Raihan ini berasal dari dapil Junrejo (1 kursi), Batu (2 kursi), dan Bumiaji (2 kursi). Jumlah perolehan kursi ini sama dengan hasil pemilu sebelumnya.Pada Pemilu 2009, meskipun perolehan suara PDI P menurun dibandingkan pemilu sebelumnya, namun jumlah kursi di DPRD Kota Batu tetap sama, yaitu 5 kursi. Hasil ini diperoleh dari dapil Junrejo (1 kursi), Batu (2 kursi), dan Bumiaji (2 kursi).
II.Profil PDI P di Kota Batu
PDI-P mempertahankan perolehan lima kursi DPRD Kota Batu dalam dua pemilu berikutnya, yaitu 2004 dan 2009. Raihan ini relatif stabil dibandingkan partai-partai besar lainnya yang mengalami penurunan perolehan kursi. Konsistensi PDI-P ini menunjukkan keberhasilan mereka dalam menarik dukungan masyarakat Batu.
2. Profil PDI P di Kota Batu Pemilu 2004 2009
Periode Pemilu 2004
- PDI-P memperoleh 5 kursi di DPRD Kota Batu, dari Dapil Junrejo (1), Dapil Batu (2), dan Dapil Bumiaji (2).
Periode Pemilu 2009
- PDI-P kembali meraih 5 kursi di DPRD Kota Batu, dengan jumlah suara yang menurun dibandingkan Pemilu 2004.
- Distribusi kursi: Dapil Junrejo (1), Dapil Batu (2), dan Dapil Bumiaji (2).
III.Faktor Kemenangan PDI P di Batu
Popularitas PDI-P di Batu dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain jargon partai 'wong cilik' yang berresonansi dengan petani kota Batu yang sederhana. Selain itu, faham Marhein yang dianut PDI-P juga sejalan dengan budaya kejawen dan Islam abangan yang dianut sebagian besar masyarakat Batu.
1. Urutan Sejarah Menang di Batu
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) memenangkan pemilu legislatif di Kota Batu secara berturut-turut sejak tahun 1999, 2004, 2009 hingga Pilkada Kota Batu 2017.
2. Jumlah Kursi di Kota Batu
Dalam setiap kontestasi pemilu, PDI-P konsisten memperoleh 5 kursi legislatif di DPRD Kota Batu, yaitu berasal dari Dapil Junrejo (1 kursi), Dapil Batu (2 kursi), dan Dapil Bumiaji (2 kursi).
3. Strategi Memikat Pemilih
Strategi PDI-P dalam menarik simpati masyarakat Kota Batu cukup berhasil, dibuktikan dengan banyaknya pemilih yang mempercayai kader PDI-P sebagai wakil aspirasi mereka. Partai ini mampu merangkul semua kalangan, terutama masyarakat menengah ke bawah, karena slogan 'wong cilik' dan pemahaman 'Marhein' yang dekat dengan kehidupan petani Kota Batu.
4. Pluralisme dan Budaya Lokal
PDI-P mampu merangkul segala perbedaan yang ada di Kota Batu, yang dikenal dengan pluralismenya. Masyarakat Kota Batu yang sebagian besar menganut Islam Abangan (campuran adat Jawa dan Islam) serta masih banyak yang berprofesi sebagai petani, merasa memiliki kesamaan dengan nilai-nilai yang diusung oleh PDI-P.
IV.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pemilih loyal PDI-P di Kota Batu dalam pemilu legislatif 2004 dan 2009. Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat akademis sebagai bahan pengembangan Ilmu Politik dan praktis sebagai referensi bagi parpol dalam mengelola loyalitas pemilih.
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana profil pemilih loyal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada Pemilihan Legislatif tahun 2004 - 2009 di Kota Batu.
V.Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi. Analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
1. Teknik pengambilan sampel
Purposive Sampling Teknik pengambilan sampel dengan kriteria yang beragam agar mewakili karakteristik objek penelitian yang memiliki varietais data.
2. Metoda Penelitian
Metode Deskriptif Kualitatif Metode penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa pernyataan tertulis atau lisan yang bersifat langsung dari objek penelitian.
3. Lokus Penelitian
Kota Batu Dipilih karena merupakan kota baru dengan dinamika politik yang unik, seperti perolehan kursi DPRD yang stabil dan keberhasilan mengantarkan calon menjadi Walikota.
4. Subjek Penelitian
Pemilih Loyal PDI-Perjuangan di Kota Batu Bukan hanya anggota kepengurusan, tapi juga masyarakat umum yang selalu memilih PDI-P atau anggota kepengurusan yang tidak mendukung partainya sendiri.
5. Teknik Pengumpulan Data
Wawancara (Interview) Proses tanya jawab untuk mengumpulkan data tentang berbagai jenis data sosial, baik tersembunyi maupun nyata.
6. Teknik Analisis Data
Analisis Kualitatif Interpretasi dan penafsiran data wawancara dan dokumen untuk mendeskripsikan profil pemilih loyal PDI-P di Kota Batu pada Pemilu Legislatif 2004 dan 2009.
7. Teknik Validitas Data
Triangulasi Peneliti Memanfaatkan peneliti atau pengamat lain untuk memeriksa kembali kepercayaan data dan meminimalisir bias dalam pengumpulan data.
VI.Triangulasi Peneliti
Untuk memastikan keabsahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi peneliti. Data yang diperoleh dari informan akan diuji kembali dengan melibatkan peneliti atau pengamat lain untuk mendapatkan derajat kepercayaan data yang lebih tinggi.
1. Triangulasi Peneliti
Dalam penelitian ini, triangulasi peneliti digunakan untuk memeriksa keabsahan data dengan memanfaatkan peneliti atau pengamat lain untuk melakukan pengecekan kembal derajat kepercayaan data. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan dalam pengumpulan data.